Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Kelinci Air Jadi Kebangkitan Perajin "Gedawangan" di Salatiga

Kompas.com - 20/01/2023, 18:50 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Tahun Kelinci Air membawa berkah bagi perajin gedawangan atau ondel-ondel. Setelah sempat vakum karena pandemi Covid-19, tahun ini mereka kembali berkarya.

Hal ini dialami Imam Bintoro atau yang biasa dipanggil Koh Bing, warga Perumahan Tegalrejo Permai, Kelurahan Tegalrejo, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga. Pria ini telah 20 tahun membuat aneka kerajinan dan berbagai gedawangan khas Imlek.

Baca juga: Atraksi Barongsai hingga Jatilan Akan Meriahkan Perayaan Imlek di Sam Poo Kong Semarang

Tahun ini, dia membuat gedawangan berukuran tinggi empat meter berbentuk kelinci, sesuai shio.

"Ini tidak hanya sekadar pajangan, tapi juga bisa dijalankan, sehingga bisa dikolaborasikan dengan barongsai," ujarnya, Kamis (20/1/2023) saat ditemui.

Gedawangan berbentuk kelinci tersebut berbahan dasar atau menggunakan kerangka bambu. Bahan lainnya adalah styrofoam, kain, dan cat untuk mewarnai.

"Waktu pembuatan sekira satu minggu, kita harus menyelesaikan sebelum tanggal 21 Januari karena nanti akan dibawa untuk perayaan Imlek," kata Koh Bing.

Dia mengungkapkan setiap tahun selalu membuat gedawangan.

"Bentuknya berbeda-beda, tergantung shio dan pemesannya. Semua bisa dibuat, termasuk ukuran dan bentuk yang diminta," ujarnya.

Gedawangan yang dibuat ini, lanjutnya, akan dipentaskan di Solo saat malam Imlek.

"Di Solo akan pentas dua kali, di Hotel Alila dan di sebuah resto. Kalau di Salatiga nanti saat Cap Go Meh," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com