Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daging Ayam Beku Rugikan Peternak Lokal, Puluhan Peternak di Perbatasan RI–Malaysia Tuntut Pemerintah Setop Distribusi dari Luar Pulau

Kompas.com - 17/01/2023, 19:47 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Puluhan peternak lokal di perbatasan RI–Malaysia, di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, menuntut penyetopan distribusi daging ayam beku dari luar Kabupaten Nunukan.

"Distribusi daging ayam beku, merugikan peternak lokal. Produksi ayam kita surplus, untuk apa menyuplai pasokan daging ayam dari luar yang notabene menyejahterakan peternak luar Nunukan?" ujar Ketua Asosiasi Peternak Lokal, Selutan Tadem, dalam rapat jajak pendapat, di gedung Ambalat, DPRD Nunukan, Selasa (17/1/2023).

Dalam rapat yang diinisiasi Komisi 2 DPRD Nunukan dan dipimpin Ketua Komisi 2, Welson bersama wakil ketua DPRD Nunukan, Burhanuddin, ini, Selutan Tadem menjabarkan, banjirnya pasokan daging ayam beku yang masuk Nunukan, membuat siklus panen menjadi tidak menentu. Sehingga peternak menderita kerugian tidak sedikit.

Baca juga: Serahkan Diri ke Polisi, Pelaku yang Aniaya Mantan Pacar Pakai Ayam Beku Jadi Tersangka

Jika biasanya ayam potong dipanen setiap 42 hari sekali, kini mereka harus memanen dengan umur 50 sampai 60 hari, yang membuat biaya pakan, listrik dan perawatan membengkak, sehingga kerugian mereka tidak sedikit.

"Kami peternak mandiri yang selama ini berusaha sendiri tanpa ada penopang dari bantuan pemerintah. Jika lewat masa sehari masa panen kita bisa merugi Rp 5 juta, bayangkan masa panen kita yang lewat sampai 20 hari karena banyaknya daging ayam beku dibiarkan masuk pasar," imbuhnya.

Banyaknya daging ayam beku masuk pasar pasar Nunukan, menjadi pertanyaan para peternak, terlebih, produksi ternak ayam mereka mengalami surplus.

Sebagaimana data yang diuraikan Selutan Tadem, untuk Pulau Nunukan saja, ada 3 kelompok peternak, masing-masing PT Tunon Taka Mandiri Sejahtera, PT Mitra 88 dan PT Ziga, dengan hampir 200 orang peternak.

Ia mencontohkan, satu kelompok, bisa menghasilkan rata-rata 56.000 sampai 60.000 ayam potong dalam sebulan.

Sementara daya serap pasar, hanya berkisar antara 1.000 sampai 1.500 ekor perhari. Atau sekitar 30.000 sampai 45.000 ekor ayam perbulannya.

Baca juga: Panggil Pria Penganiaya Mantan Pacar Pakai Ayam Beku, Polisi Ancam Jemput Paksa jika Mangkir

"Angka produksi lebih dari cukup kalau untuk Pulau Nunukan, bahkan jika sumbernya hanya satu kelompok peternak. Maksud kami, tolong bina peternak lokal, jangan sampai mati karena diserang daging ayam beku dari Tarakan, Berau, Sulawesi ataupun Malaysia," katanya.

Gambaran tersebut, membuat para peternak sepakat untuk datang ke gedung DPRD Nunukan dan meminta ada regulasi yang melindungi peternak lokal dan membuat regulasi untuk standar harga, sekaligus menyetop pengiriman daging ayam beku dari luar daerah.

"Peternak lokal siap dan mampu memenuhi kebutuhan daging ayam masyarakat Nunukan. harapan kami, pemerintah bisa mengekspansi dan mengantisipasi pasokan ayam beku dari luar Nunukan. Kalau bisa disetop saja," tegasnya.

Gambaran kerugian peternak, juga dijelaskan peternak ayam potong lain, Susanto. Ia mengaku sedih karena membludaknya daging ayam beku, seakan tidak terbendung dan menciptakan pola permainan harga di tingkat lapak/penjual pasar.

"Kita menjual ayam segar dari Rp 31.000 sekarang turun Rp 28.000, dan kemungkinan bisa terus anjlok di angka Rp 20.000. Sementara daging ayam beku, harganya Rp 43.000 di pasar. Masuk akal tidak ayam beku lebih mahal dari ayam segar? Ini ada indikasi permainan harga begini kok dibiarkan saja, apa menunggu peternak lokal kita gulung tikar semua akibat merugi?" protesnya.

Data tak sinkron

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Mukhtar mengatakan, kebutuhan daging ayam untuk Nunukan, berkisar antara 209.000 kg untuk Kabupaten Nunukan, dengan daya produksi sekitar 189.550 kg. Melihat angka ini, maka terjadi minus sekitar 19.779 kg.

Baca juga: Kronologi Seorang Wanita Dianiaya Pakai Ayam Beku, Berawal dari Mantan Pacar yang Cemburu

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com