Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Unila yang Masuk Jalur Suap Masih Kuliah, Tak Didiskualifikasi, tapi Akan Ada Seleksi Alam

Kompas.com - 17/01/2023, 16:43 WIB
Tri Purna Jaya,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Wakil Rektor II Universitas Lampung (Unila) Asep Sukohar mengatakan, sejumlah mahasiswa yang lulus melalui jalur suap masih kuliah hingga saat ini.

Para mahasiswa tersebut masuk melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) atau jalur reguler dan Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMMPTN) tahun 2022.

Baca juga: Uang Suap PMB Unila Dipakai untuk Ganti Biaya Operasional Tim Kesehatan Muktamar NU 2021

"Masih (kuliah), Yang Mulia," kata Asep saat menjadi saksi di sidang suap Rektor nonaktif  Unila Karomani, di Pengadilan Tipikor Tanjung Karang, Lampung, Selasa (17/1/2023).

Baca juga: Sidang Suap Unila, Wakil Rektor II Ditegur Majelis Hakim: Jawaban Anda Beda dengan BAP

Terkait ini, hakim menanyakan bagaimana nasib para mahasiswa tersebut, khususnya setelah diketahui mereka masuk dengan membayar uang suap.

"Bagaimana nasib mereka yang masuk dengan 'sumbangan' ini, apakah masih kuliah atau bagaimana?" tanya Hakim.

Hakim menanyakan hal tersebut lantaran dalam penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang diketahui memakai joki, pasti didiskualifikasi.

"Apakah akan didiskualifikasi? Sebab kasihan mereka (mahasiswa) itu," kata Hakim.

"Itu akan ada seleksi alam, Yang Mulia," jawab Asep.

Sontak jawaban Asep disambut sorak dan senyum para pengunjung sidang.

Diketahui, Karomani Cs menerima uang suap lebih dari Rp 3 miliar yang diberikan oleh orangtua atau perwakilan calon mahasiswa dalam proses penerimaan mahasiswa baru (PMB) tahun 2022 Unila.

Uang itu merupakan pemberian dari 19 calon mahasiswa, baik itu jalur SBMPTN (seleksi bersama masuk PTN) dan jalur mandiri.

"Total keseluruhan uang suap yang diterima mencapai Rp 3,4 miliar," kata jaksa penuntut umum dari KPK.

Jaksa merincikan, uang yang diterima dari titipan enam calon mahasiswa jalur SBMPTN atau jalur reguler ini sebesar Rp 1,47 miliar.

Uang ini dari enam calon mahasiswa berinisial MS, FR, EAP, RM, MV dan FL. Keenam calon mahasiswa ini mendaftar SBMPTN untuk masuk Fakultas Kedokteran Unila.

Lalu uang dari titipan calon mahasiswa jalur SMMPTN atau jalur mandiri sebesar Rp 1,955 miliar.

Nama-nama yang dititipkan berinisial SNA, FMH, ZAG, ZAP, FSW, AFA, MH, CPM, ZAR, MDA, NKS, WSA dan IKF.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Kapal Ilegal Berbendera Vietnam Tertangkap Sedang Curi Ikan di Laut Natuna Utara

Kapal Ilegal Berbendera Vietnam Tertangkap Sedang Curi Ikan di Laut Natuna Utara

Regional
Diduga Dianiaya Seniornya, Prajurit TNI asal Demak Tewas di Ambarawa

Diduga Dianiaya Seniornya, Prajurit TNI asal Demak Tewas di Ambarawa

Regional
Hilang Misterius, Bocah 4 Tahun di Pemalang Ditemukan Meninggal

Hilang Misterius, Bocah 4 Tahun di Pemalang Ditemukan Meninggal

Regional
Desa Sei Limau di Pulau Sebatik Dinobatkan KPK Sebagai Desa Percontohan Anti Korupsi

Desa Sei Limau di Pulau Sebatik Dinobatkan KPK Sebagai Desa Percontohan Anti Korupsi

Regional
Tak Ada Debat Khusus Cawapres, Gibran: Saya Mengikuti Keputusan KPU

Tak Ada Debat Khusus Cawapres, Gibran: Saya Mengikuti Keputusan KPU

Regional
Pelajar SMK di Kepahiang Tewas Dibunuh Teman Sekolahnya, Pelaku Tersinggung Omongan Korban

Pelajar SMK di Kepahiang Tewas Dibunuh Teman Sekolahnya, Pelaku Tersinggung Omongan Korban

Regional
Di Ende, Ganjar Minta Pendukung Tak Sakiti Perasaan Orang Lain

Di Ende, Ganjar Minta Pendukung Tak Sakiti Perasaan Orang Lain

Regional
Gara-gara Ayam Goreng, Suami di Kalsel Aniaya Istrinya hingga Terluka

Gara-gara Ayam Goreng, Suami di Kalsel Aniaya Istrinya hingga Terluka

Regional
3 Mahasiswa Keroyok Temannya gara-gara Komentar di Medsos

3 Mahasiswa Keroyok Temannya gara-gara Komentar di Medsos

Regional
Merapi Muntahkan Awan Panas, Dua Desa di Magelang Diguyur Hujan Abu

Merapi Muntahkan Awan Panas, Dua Desa di Magelang Diguyur Hujan Abu

Regional
Ada Rekayasa Lalu Lintas di Solo Saat Final Piala Dunia U17, Ini Lokasi Parkir Penonton

Ada Rekayasa Lalu Lintas di Solo Saat Final Piala Dunia U17, Ini Lokasi Parkir Penonton

Regional
Sekjen Gerindra Sebut Julukan Prabowo 'Gemoy' Tak Menurunkan Substansi Demokrasi

Sekjen Gerindra Sebut Julukan Prabowo "Gemoy" Tak Menurunkan Substansi Demokrasi

Regional
Pria di Manggarai NTT Aniaya serta Bakar Istri dan Anak, 1 Tewas

Pria di Manggarai NTT Aniaya serta Bakar Istri dan Anak, 1 Tewas

Regional
Pengemis 'Elite' Seminggu Menginap di Hotel, Terjaring Razia Satpol PP Ponorogo

Pengemis "Elite" Seminggu Menginap di Hotel, Terjaring Razia Satpol PP Ponorogo

Regional
Kampanye Perdana, Prabowo Disambut Ribuan Santri di Ponpes Tasikmalaya

Kampanye Perdana, Prabowo Disambut Ribuan Santri di Ponpes Tasikmalaya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com