Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrok PKL dengan Petugas di Lhokseumawe, Sekda: Penertiban Bukan Maunya Wali Kota

Kompas.com - 17/01/2023, 12:04 WIB
Masriadi ,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Lhokseumawe, T. Adnan, mengatakan, bentrok pedagang kaki lima (PKL) dengan petugas penertiban di Desa Mon Geudong, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh bukan kemauan Penjabat Wali Kota Lhokseumawe, Imran.

Dia menyampaikan, penertiban para PKL harus dilakukan demi ketertiban dan keindahan kota.

“Penertiban itu bukan maunya wali kota. Ini untuk ketertiban dan keindahan kota. Jadi, jangan personalnya, Pak Imran-nya. Kalau saya wali kota juga mungkin begitu, demi keindahan kota,” kata Adnan kepada wartawan.

Dia menyebutkan, tuntutan pedagang untuk berdialog langsung dengan Pj Wali Kota Lhokseumawe, Imran, telah ditampung.

Baca juga: Bentrok Antar-kelompok di Mamuju Tengah Tewaskan 1 Warga, Polda Sulbar Amankan 37 Orang

“Mereka (pedagang) minta disampaikan ke Pak Imran. Sampai mereka bertemu Pak Imran, mereka minta penggusuran dihentikan sementara,” kata Adnan.

Adnan menyampaikan, saat ini Pj Wali Kota Imran masih melakukan dinas luar kota. Oleh karena itu, untuk sementara penggusuran PKL akan dihentikan.

“Saya sudah bilang ke Satpol PP, agar hentikan dulu penggusuran sementara,” katanya.

Namun dia menegaskan, dibutuhkan cara lebih tepat agar penggusuran tetap bisa dijalankan secara humanis.

Pasalnya, pemerintah sudah berkali-kali menyurati pedagang agar membongkar sendiri warungnya. Selama ini pedagang PKL berjualan di badan jalan dan dinilai mengganggu ketertiban umum.

“Hanya saja caranya (yang humanis) kita pikirkan. Penataan kota tetap harus dilakukan,” terangnya.

Baca juga: Partai Buruh Ungkap Sebab Bentrok di PT GNI: Pekerja Terjebak Saat Ada Ledakan hingga Upah Murah

Dia menyatakan, petugas Satpol PP Lhokseumawe juga mengalami luka-luka saat bentrok terjadi.

“Jadi masyarakat juga luka, petugas juga luka-luka. Maka kita cari formulasi paling tepat, yang jelas penertiban tetap dilakukan,” pungkas Adnan.

Sebelumnya diberitakan, penertiban pedagang kaki lima berakhir ricuh dengan petugas gabungan di Desa Mon Geudong, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe. Kericuhan itu disebabkan pedagang menolak digusur. Sehingga baku pukul pun tak bisa terhindari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com