KOMPAS.com - Perampokan di rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso mulai menemui titik terang.
Polisi akhirnya berhasil menangkap tiga dari lima pelaku. Salah satunya adalah otak perampokan berinisial NT.
Berdasarkan keterangan polisi, NT mendapat pembagian uang paling besar, yakni Rp 140 juta.
Berita lainnya, artis sekaligus politikus, Venna Melinda, mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), yang diduga dilakukan suaminya, Ferry Irawan.
Peristiwa tersebut terjadi di salah satu kamar hotel di Kota Kediri, Jawa Timur (Jatim), Minggu (8/1/2023) pagi.
KDRT itu dipicu lantaran Venna Melinda tak menyanggupi permintaan suaminya untuk berhubungan intim.
Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Jumat (13/1/2023).
Polisi menangkap tiga dari lima perampok Rumah Dinas Wali Kota Blitar Santoso. Salah satunya bertindak sebagai otak perampokan.
Otak perampokan tersebut berinisial NT. Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jatim Irjen Toni Hermanto mengatakan, NT berperan menyediakan satu unit mobil warna hitam yang dipakai saat perampokan. Ia juga merancang skenario dengan menggunakan pelat merah.
NT diringkus di salah satu penginapan di Kota Bandung, Jawa Barat. Saat penangkapan, polisi menyita tiga senjata api yang diduga digunakan untuk aksi perampokan.
Toni menuturkan, sebagai otak aksi, NT mendapat pembagian uang merampok paling besar.
"Dari Rp 730 juta uang hasil perampokan, NT mendapat bagian Rp 140 juta," ujarnya, Kamis (12/1/2023).
Baca selengkapnya: Otak Perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar Tertangkap, Dapat Bagian Rp 140 Juta, Polisi Sita 3 Senjata Api
Venna Melinda mengalami KDRT yang diduga dilakukan suaminya, Ferry Irawan. Kejadian itu berlangsung di salah satu kamar hotel di Kota Kediri.
Ibunda Verrell Bramasta ini menjelaskan, kedatangannya ke Kediri untuk bertemu konstituen terkait dengan pencalegannya.
Pada Minggu pagi sebelum insiden itu terjadi, Venna mengaku penyakit asam lambungnya kambuh. Namun, saat itu suaminya meminta berhubungan intim.
Permintaan tersebut tak disanggupi Venna karena asam lambung yang dideritanya, ditambah lagi ia punya agenda ke Tulungagung, Jatim, untuk bertemu warga.
"Dari situ dia emosi dan terjadilah peristiwa KDRT itu," ucapnya di Mapolda Jatim, Kamis.
Baca selengkapnya: Venna Melinda Ungkap Pemicu KDRT di Hotel Kediri, Bermula Ajakan Berhubungan Intim
Akibat trauma atas penyerangan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB), 12 personel AirNav yang bertugas di Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, ditarik.
General Manager AirNav Indonesia Cabang Sentani Widodo menerangkan, trauma itu disebabkan oleh aksi KKB yang menyerang dan menembaki pesawat di Bandara Oksibil, Senin (9/1/2023).
"Mereka (petugas) merasa trauma karena menyaksikan sendiri penembakan dan pembakaran itu. Petugas kami tak bisa tidur setelah melihat langsung kejadian penembakan-penembakan oleh KKB," ungkapnya, Kamis.
Di samping trauma yang dialami personelnya, AirNav juga mempertimbangkan faktor keamanan di Distrik Oksibil.
"Memang petugas AirNav sudah kami tarik kemarin karena kondisi keamanan di Oksibil tidak stabil dan keselamatan mereka kita utamakan," tuturnya.
Baca selengkapnya: Alasan AirNav Tarik 12 Personelnya dari Bandara Oksibil, Petugas Trauma dengan Penyerangan KKB
Pedagang di Jalan Perwakilan, Kota Yogyakarta, mulai mengemasi barang-barang dagangannya lantaran kawasan pertokoan tersebut akan dibongkar oleh Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY).
Salah satu pedagang yang turut mengemasi barang adalah Rukamto (58). Ia mengaku sudah 24 tahun berjualan di Jalan Perwakilan.
Kini, Rukamto harus meninggalkan toko yang ia sewa. Pasalnya, kawasan Jalan Perwakilan akan dijadikan taman pendukung Jogja Planning Gallery (JPG).
"Selamat tinggal Malioboro," terangnya, Kamis.
Rukamto mengungkapkan, sebelum mengemasi barang, sudah 10 hari ia tidak berjualan semenjak toko miliknya disegel oleh jajaran Pemda DIY maupun Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta.
Baca selengkapnya: Kemasi Barang Dagangan Setelah 24 Tahun Berjualan di Jalan Perwakilan, Rukamto: Selamat Tinggal Malioboro
Seorang bocah berusia 12 di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, hamil usai diperkosa oleh empat kakek yang merupakan tetangga korban.
Keempat tersangka itu berinisial W (70), J (50), SA (69), K (67).
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas Kompol Agus Supriadi menyampaikan, peristiwa tersebut diketahui usai orangtua korban curiga karena anaknya tidak menstruasi.
"Diketahui tidak menstruasi, kemudian orangtua korban memeriksakan dan diketahui bahwa korban telah hamil 12 minggu. Setelah itu orangtua korban melapor ke polisi," jelasnya, Jumat.
Para pelaku telah ditangkap oleh polisi pada Rabu (11/1/2023).
Baca selengkapnya: 4 Kakek di Banyumas Perkosa Bocah 12 Tahun, Korban Hamil 12 Minggu
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Surabaya, Achmad Faizal; Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo; Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain | Editor: Pythag Kurniati, Dita Angga Rusiana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.