KOMPAS.com - Indonesia memiliki banyak bangunan peninggalan sejarah kerajaan Hindu-Buddha, diantaranya berbentuk candi.
Selain memiliki perbedaan bentuk, candi juga memiliki berbagai macam fungsi.
Baca juga: Siapa Sosok Raja yang Membangun Candi Borobudur?
Candi Hindu yang berfungsi sebagai bangunan untuk memuliakan orang yang telah meninggal.
Sementara fungsi candi Buddha yang berfungsi sebagai tempat pemujaan.
Baca juga: Siapa yang Sebenarnya Telah Membangun Candi Prambanan?
Dari berbagai candi yang ada di Indonesia, terdapat tiga candi terluas dan terbesar yang masih terawat hingga saat ini.
Baca juga: Kisah di Balik Mitos Kunto Bimo, Arca Pembawa Keberuntungan di Candi Borobudur
Candi Muaro Jambi adalah sebuah kompleks percandian agama Hindu-Buddha terluas di Indonesia bahkan di Asia Tenggara.
Kompleks Candi Muaro Jambi memiliki luas 3.981 hektar atau delapan kali lipat luas Candi Borobudur.
Di kompleks percandian ini sedikitnya ada 70 reruntuhan candi atau gundukan tanah yang oleh warga setempat disebut dengan Menapo.
Diperkiraan kompleks percandian ini dibangun antara abad ke-7 hingga ke-12.
Di masa lalu, Candi Muaro Jambi adalah salah satu pusat pengembangan agama Hindu-Buddha pada masa kejayaan kerajaan Sriwijaya dan Melayu Kuno.
Lokasi Candi Muaro Jambi ada di Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, yang membentang searah aliran sungai Batanghari.
Pada tahun 2009 Kompleks Candi Muaro Jambi telah didaftarkan dan masuk ke daftar warisan dunia UNESCO.
Pada tanggal 22 Sepetember 2007, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga telah menetapkan kompleks Candi Muaro Jambi sebagai kawasan wisata sejarah terpadu (KWST).
Candi Borobudur merupakan sebuah candi Buddha terbesar di Indonesia yang menyandang predikat sebagai kuil Buddha terbesar di dunia.