Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko Dilanjutkan, 5 Desa di Blora Bakal Tergenang Air

Kompas.com - 04/01/2023, 11:10 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko yang terletak di perbatasan Blora, Jawa Tengah dan Bojonegoro, Jawa Timur akan dilanjutkan, usai mengalami penundaan akibat refocusing anggaran pandemi Covid-19.

Kepastian untuk melanjutkan pembangunan Bendung Gerak Karangnongko itu setelah adanya pembahasan di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta pada Selasa (3/1/2023).

Dalam rapat koordinasi (rakor) tersebut, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) mengundang sejumlah lembaga Kementerian dan pimpinan daerah.

Baca juga: Setelah Tol Yogyakarta-Solo, Sawah Lestari di Klaten Bakal Terdampak Tol Lingkar Solo, Beras Rojolele Terancam

Direktur Bendungan dan Danau dari Ditjen SDA Kementerian PUPR, Airlangga Mardjono yang memimpin rakor tersebut mengatakan pembangunan Bendung Gerak Karangnongko harus segera dilanjutkan karena sudah masuk Proyek Strategis Nasional (PSN).

"Sehingga pembangunan harus dilanjutkan. Kami berharap proses pembebasan lahannya bisa mulai dilakukan tahun 2023 ini. Sehingga sesuai timeline nantinya pembangunan konstruksi bisa dimulai 2024 dan target selesai 2027," ujar dia.

Pihaknya meminta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, bersama Pemprov Jateng, Pemprov Jatim, Pemkab Blora, dan Pemkab Bojonegoro segera menetapkan luasan total lahan terdampak yang harus dibebaskan. Selain itu juga menyusun tahapan pembebasan lahannya melalui beberapa skema.

"Ini sangat kompleks, ada tanah hak milik, ada tanah Perhutani, ada tanah wakaf, tanah desa dan lainnya. Harus dipetakan dengan baik agar nantinya bisa disosialisasikan kepada masyarakat dengan baik pula tanpa menimbulkan polemik. Kita harus mendukung PSN Bendung Gerak Karangnongko ini untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata dia.

Sementara itu, Bupati Blora, Arief Rohman yang hadir dalam rakor tersebut menyatakan jajarannya siap mendukung pembangunan Bendung Gerak Karangnongko.

Pihaknya bersyukur adanya Bendung Gerak Karangnongko nantinya dapat dimanfaatkan untuk irigasi pertanian, penyediaan air bersih, peningkatan air muka tanah, dan pengurangan potensi banjir wilayah hilir. Pasalnya selama ini Blora bagian selatan ketika kemarau sering mengalami kekeringan.

Hanya saja, Arief meminta bantuan agar proses pembebasan lahan bisa dikawal bersama dan disosialisasikan dengan baik kepada masyarakat.

Baca juga: 2 Bupati Tolak Pembangunan Tol Lingkar Solo, Gibran Bilang Begini

"Beda dengan Bojonegoro, wilayah terdampak lebih banyak kawasan hutan. Sedangkan di Blora banyak pemukiman penduduk yang terdampak. Sehingga harus diperhitungkan betul," ucap Arief berdasarkan keterangan tertulisnya, Rabu (4/1/2023).

Jika pembangunan Bendung Gerak Karangnongko tetap dilanjutkan, maka setidaknya ada lima desa di Kecamatan Kradenan yang bakal tergenang.

Adapun lima desa yang akan terdampak pembangunan Bendung Gerak Karangnongko tersebut yakni Desa Mendenrejo, Desa Ngrawoh, Desa Nginggil, Desa Nglebak, dan Desa Megeri. Semuanya berada di wilayah Kecamatan Kradenan.

"Setidaknya ada lima Desa yang nantinya terdampak genangan. Kita minta datanya yang pasti untuk dasar kita melaksanakan sosialisasi di bawah. Akan kita gandeng Forkopimda untuk turun bersama," kata dia.

Baca juga: Tolak Pembangunan Tol Lingkar Solo, Bupati Klaten: Anak Cucu Kita Nanti Mau Makan Apa kalau Sawah untuk Tol Terus

Lebih lanjut, Arief menerangkan berdasarkan perhitungan awal untuk area genangan wilayah Blora seluas 363,49 hektar. Sedangkan area tapak Bendung ada 22,58 hektar wilayah hutan KHDTK Getas UGM Yogyakarta.

Sedangkan, Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah  menyampaikan dokumen surat menyurat untuk mendukung perizinan pembangunan Bendung Gerak Karangnongko telah disiapkan. Pihaknya juga siap membantu kelancaran pembebasan lahannya.

"Pada dasarnya Bojonegoro siap. Surat menyurat, perizinan juga telah kita buat. Kami berharap Juni nanti bisa mulai tender. Kami siap membantu," ucapnya singkat.

Tidak hanya untuk Blora dan Bojonegoro saja, apabila proyek ini berhasil, keberadaannya juga akan bermanfaat untuk Kabupaten Ngawi dan Tuban.

Sebagai bentuk dukungan sinergi pembangunan kawasan perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur dari Pemerintah Pusat, diperkirakan proyek ini akan didanai APBN Pusat dengan nilai Rp 1 triliun lebih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com