KOMPAS.com - Air mata Marno menetes melihat sepertiga ikan yang dibudidayakannya di Karambol Jaring Apung (KJA) mati. Air matanya tersebut tak mungkin bisa mengembalikan kerugian yang dialaminya akibat banyaknya ikan yang mati.
Dilansir dari TribunSolo.com, ikan milik Marno yang mati jumlah yang mati mencapai 15 hingga 20 ton. Jika harga ikan rata-rata Rp 25 ribu per kilogramnya, maka total kerugian Marno mencapai Rp 500 juta.
Kondisi ini tidak hanya dialami Marno, tapi juga petani ikan lainnya di Waduk Kedung Ombo (WKO). Mereka hanya bisa menahan sesak di dada karena ikan nilanya mati gara-gara fenomena upwelling.
Baca juga: Malam Tahun Baru, Penjual Ikan Dadakan Diserbu Warga
Fenomena upwelling terjadi karena wilayah perairan waduk selama sepekan ini tanpa sinar matahari. Kondisi tersebut berpengaruh pada rendahnya suhu permukaan air waduk.
Kondisi air permukaan waduk dingin, menyebabkan terjadi fenomena upwelling dan drop oksigen (DO).
Matinya ikan dalam jumlah yang sangat besar itu terjadi dalam satu waktu, yakni Sabtu (31/12/2022) sore.
“Jadi awalnya cuaca dingin, tidak ada panas matahari, jadi oksigen drop. Terus amonia keluar dari bawah kan seperti racun,” jelas Marno.
Dia mengatakan matinya ribuan ikan ini bukan kali pertama terjadi. Menurutnya, pada tahun 2018 juga terjadi hal serupa.
Namun, dia mengatakan saaat itu kerigiannya tidak sebesar saat ini.
"Kalau kematian kali ini langsung banyak. Tingkat kematian sekitar 75 persen, jadi ini sisa 25 persen,” tambahnya.
Marno bersama petani lainnya akan mengubur ikan yang mati di pulau-pulau kecil sekitar WKO. Sementara 25 persen ikan yang masih selamat langsung dipindah ke keramba lainnya.
"Ada juga ikan yang kami pindah ke karamba lain," pungkasnya
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Marno Lemas, Ribuan Ikannya di Waduk Kedungombo Tiba-tiba Mati, Rp 500 Juta Lenyap dalam Sekejap. (Penulis: Tri Widodo | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.