Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2022: Tragedi Memilukan di Kanjuruhan...

Kompas.com - 27/12/2022, 15:55 WIB
Imron Hakiki,
Krisiandi

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Sabtu 1 Oktober 2022, bisa jadi malam tidak terlupakan bagi warga Malang dan suporter sepak bola di Indonesia.

Pada malam itu, kericuhan yang berujung tragedi, pecah di Stadion Kanjuruhan, Malang. Sebanyak 135 orang fan Arema FC atau Aremania meninggal dalam kejadian itu.

Itu adalah tragedi sepak bola yang memakan korban terbanyak kedua di dunia, setelah kejadian di Stadion Nasional Peru pada 1964.

Saat itu, sebanyak 328 orang meninggal usai pertandingan Peru melawan Argentina pada kualifikasi Olimpiade 1964. 

Arema FC kalah

Penyerang Arema FC Abel Camara beraksi pada laga Liga 1 2022-2023 Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, pada Sabtu (1/10/2022).KOMPAS.com/Suci Rahayu Penyerang Arema FC Abel Camara beraksi pada laga Liga 1 2022-2023 Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, pada Sabtu (1/10/2022).
Kerusuhan di Kanjuruhan terjadi selepas pertandingan Arema FC dan Persebaya Surabaya pada lanjutan BRI Liga 1. Arema harus menelan pil pahit di kandang sendiri. Skor akhir 2-3 untuk Persebaya.

Kekalahan Arema itulah yang memicu sejumlah suporter turun ke lapangan. Tujuannya ingin menyampaikan protes atas kekalahan Arema FC.

Gelombang massa supporter yang turun ke lapangan pun terus mengalir, hingga membuat aparat keamanan mengambil tindakan represif, berupa tembakan gas air mata.

Baca juga: Pintu Tribune 13, Saksi Bisu Hilangnya 131 Nyawa dalam Tragedi Kanjuruhan...

Tidak hanya ke dalam lapangan, tembakan itu juga diarahkan ke tribune. Hingga membuat para suporter berhamburan. Kepanikan membuat suporter berlarian mencari jalan keluar.

Di pintu keluar stadion, mereka bertumpukan, kesulitan bernapas dan diperparah dengan gas air mata.

Dari rangkaian penyelidikan, ada dua kemungkinan penyebab kematian 135 supporter itu. Yakni keracunan gas air mata atau kehabisan oksigen saat mereka berdesakan keluar dari stadion.

Rotasi polisi

Kapolres Malang, AKBP Ferli HidayatDok. Humas Polres Malang Kapolres Malang, AKBP Ferli Hidayat
Beberapa hari berselang Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memutuskan mencopot Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat. Ferli digantikan Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Putu Kholis Aryana.

Baca juga: 20 Polisi Langgar Etik di Tragedi Kanjuruhan, Termasuk Eks Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat

Kapolri juga menonaktifkan jabatan Komandan Batalyon (Danyon) Komandan Kompi, dan Komandan Peleton Brimob Polda Jawa Timur yang berjumlah sembilan orang. 

Kapolri juga menyatakan, sebanyak 18 polisi yang menggunakan senjata pelontar gas air mata dalam pengamanan saat kerusuhan terjadi, diperiksa.

6 Tersangka

Direktur PT Liga Indonesia Baru, Akhmad Hadian Lukita.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Direktur PT Liga Indonesia Baru, Akhmad Hadian Lukita.
Pada 4 Oktober 2022, dalam konferensi pers, Kapolri mengumumkan nama-nama yang dianggap bertanggung jawab dalam kericuhan tersebut. Total, ada enam orang yang ditersangkakan.

Mereka adalah, Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita, Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan Arema FC Abdul Haris, Security Officer Suko Sutrisno.

Baca juga: Eks Dirut PT LIB yang Terjerat Kasus Tragedi Kanjuruhan Dibebaskan, Ini Penjelasan Polisi

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Regional
Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian Baru, Gibran: Masih Dibahas, Digodok Lagi

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian Baru, Gibran: Masih Dibahas, Digodok Lagi

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, Jalan Padang-Solok Ditutup

Longsor di Sitinjau Lauik, Jalan Padang-Solok Ditutup

Regional
Truk Pengangkut Pertalite Terguling dan Terbakar di Bangka Tengah

Truk Pengangkut Pertalite Terguling dan Terbakar di Bangka Tengah

Regional
Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Regional
Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Regional
Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Regional
TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

Regional
Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Regional
Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Regional
Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Regional
Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com