Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Ditipu, Wanita Asal Rembang Kehilangan Uang Rp 4 Juta dalam Perjalanan Semarang-Solo

Kompas.com - 26/12/2022, 17:19 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Seorang perempuan asal Rembang yang hendak menuju Cilacap diduga ditipu sekelompok orang dalam perjalanan dari Semarang ke Solo, Jumat (9/12/2022).

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengungkapkan, terduga penipu yakni BIS (26) dan P (61), yang merupakan sindikat penipu dari Jawa Timur. Mereka bekerja sama dengan pelaku berinisial MZ (49) yang berasal dari Demak.

Baca juga: Gibran ke UEA untuk Dapat Hibah, Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa Jadi Plh

Ketiga pelaku telah melancarkan aksi penipuan sebanyak 12 kali.

“Jadi dari hasil pemeriksaan, peristiwa ini bukan yang pertama, ini yang 12 kali. Peristiwa terakhir yang dilaporkan, korbannya seorang perempuan dengan kerugian kurang lebih Rp 4 juta. Dengan modus menawarkan seolah-olah mereka juga akan menuju Solo,” tutur Irwan saat gelar kasus di Mapolrestabes Semarang, Senin 26/12/2022).

Peristiwa itu bermula ketika korban yang hendak menuju Cilacap tiba di Semarang. Korban hendak berganti kendaraan dari Semarang untuk menuju Rembang.

Korban yang tiba di agen bus sekitar pukul 18.00 WIB, tak mendapati bus menuju Purwokerto pada malam hari.

Ia pun diarahkan untuk menaiki travel yang hendak menuju Solo melewati jalan tol.

Tiba di ujung tol Solo, korban kembali diminta pindah mobil travel lainnya. Tak lama berjalan, mobil travel yang ditumpangi korban menghampiri para pelaku yang berpura-pura menjadi warga Malaysia.


Para pelaku berpura-pura menjadi korban penipuan yang kehilangan semua hartanya. Para pelaku yang berbicara dengan bahasa melayu mencoba menjual berlian palsu yang disebut bernilai Rp 100 juta kepada korban.

Para pelaku menyebut uang penjualan berlian itu akan dipakai untuk modal pulang ke Malaysia. Para pelaku pun bekerja sama dengan sopir.

“Kemudian dalam perjalanan para pelaku ini menawarkan menjual berlian yang sebenarnya palsu. Seolah-olah yang menjual ini juga butuh uang karena baru sampai dari Malaysia,” lanjut Irwan.

Salah satu penumpang yang merupakan komplotan pelaku pura-pura kasihan dan membeli berlian itu seharga Rp 20 juta. Pelaku juga membujuk korban untuk membeli berlian itu.

Korban pun menyerahkan uang Rp 1,5 juta dan cincin emas seberat 5 gram senilai Rp 2,5 juta kepada pelaku.

Tiba di sebuah warung nasi goreng di Ungaran, korban diturunkan dengan alasan hendak membelikan tiket untuk WNA palsu itu.

Baca juga: 61 Napi di Lapas Semarang Dapat Remisi Khusus Natal 2022

Namun, setelah ditunggu satu jam dan dihubungi berkali-kali, ponsel pelaku tidak aktif.

Atas kasus perkara penipuan, pelaku dijerat pasal 378 KUHP dengan ancaman empat tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rumah di Wonosobo Hangus Terbakar, Awalnya Pemilik Bikin Api untuk Hangatkan Suasana Usai Pengajian

Rumah di Wonosobo Hangus Terbakar, Awalnya Pemilik Bikin Api untuk Hangatkan Suasana Usai Pengajian

Regional
Pengemis di Aceh Kedapatan Kantongi Rp 20 Juta Saat Ditertibkan

Pengemis di Aceh Kedapatan Kantongi Rp 20 Juta Saat Ditertibkan

Regional
95.000 Siswa di Jateng Dipastikan Tak Akan Dapat Kursi SMA/SMK Negeri

95.000 Siswa di Jateng Dipastikan Tak Akan Dapat Kursi SMA/SMK Negeri

Regional
Viral Cerita Istri Kapolsek di Banyuasin 'Ngojek' Demi Hidupi 3 Anaknya karena Suami Menikah Lagi

Viral Cerita Istri Kapolsek di Banyuasin "Ngojek" Demi Hidupi 3 Anaknya karena Suami Menikah Lagi

Regional
Gelar FGD, Pemkab Blora Tawarkan Berbagai Peluang Investasi 

Gelar FGD, Pemkab Blora Tawarkan Berbagai Peluang Investasi 

Regional
Pematangsiantar Jadi Tujuan Site Visit Proyek Investasi Strategis, Walkot Susanti: Suatu Kehormatan bagi Kami

Pematangsiantar Jadi Tujuan Site Visit Proyek Investasi Strategis, Walkot Susanti: Suatu Kehormatan bagi Kami

Regional
Krisis Air Bersih, 435 Hotel di Gili Trawangan Terancam Menolak Tamu dan Sejumlah Hotel Tutup  Sementara

Krisis Air Bersih, 435 Hotel di Gili Trawangan Terancam Menolak Tamu dan Sejumlah Hotel Tutup Sementara

Regional
Ulah Residivis, Memantau 2 Hari Sebelum Bobol Rumah Kontrakan

Ulah Residivis, Memantau 2 Hari Sebelum Bobol Rumah Kontrakan

Regional
Tiga Pulau di Provinsi NTT Memiliki Kandungan Uranium

Tiga Pulau di Provinsi NTT Memiliki Kandungan Uranium

Regional
Anggaran Inpres Jalan Daerah Kalbar Belum Cair, Komisi V DPR Undang Kementerian PUPR Rapat

Anggaran Inpres Jalan Daerah Kalbar Belum Cair, Komisi V DPR Undang Kementerian PUPR Rapat

Regional
Kasus Dugaan Korupsi RSUD Sumbawa Jilid II Naik Penyidikan, Ada Potensi Tersangka Lebih dari Satu

Kasus Dugaan Korupsi RSUD Sumbawa Jilid II Naik Penyidikan, Ada Potensi Tersangka Lebih dari Satu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Regional
'Justice For Afif...'

"Justice For Afif..."

Regional
Industri Tekstil Jateng Terpuruk, Dipicu Bahan Baku Sulit dan Permintaan Loyo

Industri Tekstil Jateng Terpuruk, Dipicu Bahan Baku Sulit dan Permintaan Loyo

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com