Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Banyumas Manfaatkan Limbah Produksi Ciu Jadi Pupuk Organik

Kompas.com - 21/12/2022, 20:31 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Warga Desa Wlahar, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, memanfaatkan limbah cair produksi minuman keras (miras) tradisional ciu menjadi pupuk organik.

Ide pemanfaatan itu bertujuan untuk mengurangi banyaknya jumlah limbah di desa yang selama ini dikenal sebagai sentra produksi ciu ini.

Menurut salah satu perajin ciu, Abas Supriadi (40) mengatakan, keberadaan limbah tersebut dapat berdampak terhadap lingkungan seperti bau tidak sedap.

Baca juga: Polres Blitar Kota Amankan 7.374 Liter Ciu Ilegal Selama Operasi Pekat Semeru

Abas mengatakan, setiap perajin rata-rata menghasilkan limbah dari hasil produksi ciu antara 15 liter sampai 20 liter per hari.

"Maka dari itu, ada upaya agar limbah tersebut dimanfaatkan, yaitu digunakan pupuk organik," kata Abas kepada wartawan. Rabu (21/12/2022).

Namun demikian, kata Abas, pemanfaatan limbah ciu menjadi pupuk cair organik ini masih dalam tahap uji coba.

Untuk proses pembuatannya sendiri cukup sederhana. Limbah ciu dicampur dengan molase atau bakteri penguarai yang biasa digunakan untuk campuran pembuatan pupuk cair.

Selain itu, ditambahkan 5 sampai 6 butir telur ayam yang sudah dikocok. Selanjutnya, bahan-bahan tersebut diaduk hingga tercampur rata.

Cairan tersebut kemudian didiamkan dengan wadah tertutup selama lima hari sebelum dapat digunakan sebagai pupuk. Namun setiap dua hari sekali tutup perlu dibuka agar kandungan gasnya hilang.

Baca juga: Gudang Miras Berkedok Panti Pijat Digerebek, 7.000 Liter Ciu Diamankan

Sementara itu, Kepala Desa Wlahar, Narsim mengatakan, menyambut baik pemanfaatan limbah cair tersebut.

Saat ini di desanya terdapat sekitar 500 perajin ciu. Artinya, dalam sehari limbah cair yang dihasilkan dapat mencapai 10.000 liter.

"Namun, uji coba ini harus dimaksimalkan. Jangan sampai, nanti produknya keluar tapi malah gagal panen," ujar Narsim.

Dalam tahap uji coba ini, rencananya pupuk akan dibagikan secara gratis. Harapannya, petani dapat mengetahui secara langsung manfaat pupuk dari limbah ciu tersebut.

Pihaknya juga telah menyediakan tempat yang nantinya digunakan untuk mengolah limbah ciu menjadi pupuk organik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

192 Bencana di Jateng Terjadi Sepanjang 2024, Kerugian Capai Rp 13 Miliar

192 Bencana di Jateng Terjadi Sepanjang 2024, Kerugian Capai Rp 13 Miliar

Regional
Eks Ketua PGRI Serang Dituntut 2,5 Tahun Penjara di Kasus Korupsi Dana PIP Rp 1,3 Miliar

Eks Ketua PGRI Serang Dituntut 2,5 Tahun Penjara di Kasus Korupsi Dana PIP Rp 1,3 Miliar

Regional
Viral, Video SD Negeri di Magelang Punya Pajero Sport, Begini Faktanya

Viral, Video SD Negeri di Magelang Punya Pajero Sport, Begini Faktanya

Regional
Jokowi Akan Salurkan Bantuan 70.000 Mesin Pompa Air ke Petani, Antisipasi Musim Kemarau Tiba

Jokowi Akan Salurkan Bantuan 70.000 Mesin Pompa Air ke Petani, Antisipasi Musim Kemarau Tiba

Regional
Tertimpa Kapas 300 Kg,  Buruh di Sragen Tewas Saat Bongkar Muat

Tertimpa Kapas 300 Kg, Buruh di Sragen Tewas Saat Bongkar Muat

Regional
Ingin Gelar Kegiatan Seni dan Budaya Gratis? Gedung Seni Budaya Kota Tangerang Bisa Jadi Rekomendasi

Ingin Gelar Kegiatan Seni dan Budaya Gratis? Gedung Seni Budaya Kota Tangerang Bisa Jadi Rekomendasi

Regional
Petugas Damkar Evakuasi Sepasang Ular Sepanjang 1 Meter yang Sedang Kawin di Rumah Warga

Petugas Damkar Evakuasi Sepasang Ular Sepanjang 1 Meter yang Sedang Kawin di Rumah Warga

Regional
Jebol Tembok, Maling Gasak 8 Kambing Warga Magelang, Kerugian Capai Rp 20 Juta

Jebol Tembok, Maling Gasak 8 Kambing Warga Magelang, Kerugian Capai Rp 20 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Tergiur Pekerjaan Paruh Waktu di Medsos, Mahasiswa Asal Semarang Malah Tertipu, Uang Ratusan Juta Lenyap

Tergiur Pekerjaan Paruh Waktu di Medsos, Mahasiswa Asal Semarang Malah Tertipu, Uang Ratusan Juta Lenyap

Regional
Pembangunan PTN Konghucu di Babel Mangkrak 3 Tahun, Ada Penolakan Masyarakat

Pembangunan PTN Konghucu di Babel Mangkrak 3 Tahun, Ada Penolakan Masyarakat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Mayat Penagih Utang di Palembang Dicor Dalam Kolam Ikan

Mayat Penagih Utang di Palembang Dicor Dalam Kolam Ikan

Regional
Relokasi Warga Terdampak Bendungan Jragung Dikebut, Disiapkan Lahan 18,6 Hektar

Relokasi Warga Terdampak Bendungan Jragung Dikebut, Disiapkan Lahan 18,6 Hektar

Regional
Antisipasi Judi Online, Ponsel 300 Anggota Polresta Solo Diperiksa Mendadak

Antisipasi Judi Online, Ponsel 300 Anggota Polresta Solo Diperiksa Mendadak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com