Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Suap PMB Unila, Eks Ketua Senat: Kami Ditinggal Karomani, Dia Jalan Sendiri

Kompas.com - 14/12/2022, 11:53 WIB
Tri Purna Jaya,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Ketua Senat (non aktif) Universitas Lampung (Unila) M Basri mengaku, Rektor nonaktif Karomani "meninggalkan" pendukungnya dan "bermain" sendiri dalam penerimaan mahasiswa baru (PMB).

Curahan hati ini disampaikan M Basri saat menjadi saksi sidang suap PMB Unila dengan terdakwa Andi Desfiandi di Pengadilan Tipikor Tanjung Karang, Rabu (14/12/2022).

Dalam sidang tersebut, Basri yang juga menjadi tersangka perkara ini mengungkapkan, dia termasuk sebagai "gerbong" pendukung ketika Karomani mencalonkan diri sebagai rektor di tahun 2019 lalu.

Baca juga: Diperiksa KPK, Anggota DPR Fraksi PKB Bantah Berikan Uang ke Rektor Unila

Basri mengatakan, ketika itu sejumlah pejabat kampus masuk sebagai tim sukses Karomani dalam pemilihan rektor Unila.

Di antaranya, Asep Sukohar (wakil rektor II), Heriyandi (wakil rektor I), dan dirinya sendiri.

"Ada 14 orang (tim sukses), saya, Pak Asep, Pak Heriyandi," kata Basri di Pengadilan Tipikor Tanjung Karang, Rabu pagi.

Saat Karomani akhirnya terpilih sebagai rektor, Basri mengungkapkan Karomani sempat berucap untuk membangun Unila bersama-sama.

"Tapi pas jadi rektor kami ditinggal, dia (Karomani) ada tim sendiri, main sendiri," kata Basri.

Aksi "main sendiri" Karomani ini termasuk dalam penerimaan suap PMB Unila.

Basri mengatakan, dari uang suap yang diterimanya pada PMB Unila tahun 2022 sebesar Rp 780 juta, sebanyak Rp 330 juta dibagi-bagi antara dia, Heriyandi, dan Helmy (Dekan Fakultas Teknik).

"Rp 330 juta dibagi-bagi ke saya, Pak Helmy dan Pak Heriyandi. Soalnya Pak Heriyandi tidak pernah diberi (uang) oleh rektor," kata Basri.

Basri juga menceritakan pada PMB Unila tahun 2020, Karomani "mengeksekusi" sendiri prosesnya, meski sudah ada kepanitiaan.

"Para dekan protes, karena saat itu ada anak dari salah satu pejabat Unila yang lulus padahal nilainya kecil. Pak Heriyandi sebagai penanggung jawab tidak dilibatkan," kata Basri.

Baca juga: KPK Kembali Panggil Anggota DPR Fraksi PKB Muhammad Kadafi Jadi Saksi Suap Eks Rektor Unila

Diberitakan sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Rektor nonaktif Universitas Lampung (Unila) Karomani sebagai tersangka kasus dugaan suap penerimaan mahasiswa baru (PMB) jalur mandiri.

Selain Karomani, dua pejabat Kampus Hijau juga ditetapkan sebagai tersangka yaitu Wakil Rektor I nonaktif Heryandi, Ketua Senat M Bisri.

Ketiga pejabat kampus ini dinyatakan terlibat dalam kasus suap yang mendatangkan “cuan” hingga Rp 5 miliar tersebut.

Sedangkan satu tersangka lain adalah Andi Desfiandi, Ketua Yayasan Alfian Husin yang diduga melakukan penyuapan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Atlet Taekwondo Nunukan Raih Medali Emas di Kunming International Open Taekwondo Championship 2024

3 Atlet Taekwondo Nunukan Raih Medali Emas di Kunming International Open Taekwondo Championship 2024

Regional
Langgar Aturan Partai, 3 Caleg PDI-P di Salatiga Ditarik Pencalonannya

Langgar Aturan Partai, 3 Caleg PDI-P di Salatiga Ditarik Pencalonannya

Regional
Dinsos Kota Ambon Urus Identitas Anak yang Ditelantarkan Kakak Angkat

Dinsos Kota Ambon Urus Identitas Anak yang Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Dana Hibah UEA untuk Solo Cair, Gibran Pioritaskan untuk Fasilitas Umum

Dana Hibah UEA untuk Solo Cair, Gibran Pioritaskan untuk Fasilitas Umum

Regional
KPU Banyumas Belum Tetapkan Caleg Terpilih, Ini Penyebabnya

KPU Banyumas Belum Tetapkan Caleg Terpilih, Ini Penyebabnya

Regional
Perdagangan Ilegal Burung Kicau Liar, Pakai Kamuflase Penangkaran?

Perdagangan Ilegal Burung Kicau Liar, Pakai Kamuflase Penangkaran?

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri, Kesal Korban Tak Pernah Masak dan Mertua Ikut Campur

Suami di Karimun Bunuh Istri, Kesal Korban Tak Pernah Masak dan Mertua Ikut Campur

Regional
Propam Polda Aceh Mulai Usut Tewasnya Warga Diduga Dianiaya Oknum Polisi

Propam Polda Aceh Mulai Usut Tewasnya Warga Diduga Dianiaya Oknum Polisi

Regional
Gerindra Kota Semarang Buka Penjaringan Pilkada 2024 Pada Mei-Juni

Gerindra Kota Semarang Buka Penjaringan Pilkada 2024 Pada Mei-Juni

Regional
Ibu di Kupang yang Potong Tangan Anaknya Mengaku Kerasukan

Ibu di Kupang yang Potong Tangan Anaknya Mengaku Kerasukan

Regional
Cinta Tak Direstui Orangtua, Pria di Riau Sebar Video Bugil Pacarnya

Cinta Tak Direstui Orangtua, Pria di Riau Sebar Video Bugil Pacarnya

Regional
Jumlah Sekolah Tak Sebanding dengan Siswa, 3 SMPN akan Dibangun di Semarang

Jumlah Sekolah Tak Sebanding dengan Siswa, 3 SMPN akan Dibangun di Semarang

Regional
Fakta dan Kronologi Suami Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi di Karimun

Fakta dan Kronologi Suami Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi di Karimun

Regional
Oknum Polisi di Flores Timur Diduga Aniaya Awak Kapal

Oknum Polisi di Flores Timur Diduga Aniaya Awak Kapal

Regional
Calon Jemaah Haji Kabupaten Semarang Didominasi Petani

Calon Jemaah Haji Kabupaten Semarang Didominasi Petani

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com