Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pj Wali Kota Ambon Larang Konvoi Piala Dunia: Jangan Berlebihan...

Kompas.com - 09/12/2022, 06:01 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Krisiandi

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Penjabat Wali kota Ambon Bodewin Wattimena kembali mengingatkan warga kota Ambon khususnya kepada para pendukung tim nasional negara-negara yang tampil di Piala Dunia Qatar 2022 agar tidak lagi menggelar konvoi di jalan saat tim yang didukung menang.

Ia mengaku merayakan kemenangan tim yang didukung dengan cara konvoi di jalan raya sangat berisiko terjadi kecelakaan.

Selain itu konvoi di jalan raya juga akan mengganggu kepentingan warga lainnya termasuk anak-anak yang akan ke sekolah.

“Saya sebagai pimpinan kota ini sudah dari awal melarang untuk pawai, karena jangan sampai ada jatuh korban, selain itu macet mengganggu warga lain, anak-anak yang mau ke sekolah tertahan, jadi saya juga harus menjaga kepentingan masyarakat yang lain,” ungkapnya kepada Kompas.com via telepon, Kamis malam (8/12/2022).

Baca juga: Brasil Menang, Ribuan Pendukung di Ambon Turun ke Jalan, Lalu Lintas Macet Total

Bodewin mengungkapkan, selaku pimpinan kota Ambon ia memiliki tanggung jawab dan kewajiban untuk mengingatkan warganya agar bersama-sama aparat keamanan menjaga ketertiban dan kenyamanan di kota Ambon.

Apalagi saat ini telah memasuki pekan adventus dan sebentar lagi akan memasuki Hari Raya Natal. Sehingga sangat disayangkan apabila konvoi digelar ada ada yang mengalami kecelakaan hingga tidak bisa merayakan Natal berasama keluarga.

“Saya bilang di acara-acara Natal angkatan muda gereja, saya bilang pemerintah ini membuat kebijakan itu memikirkan warga kota, saya punya kepentingan pribadi tidak ada di situ, tapi kita harus menjaga keamanan ketertiban dan kenyamanan semua warga kota,” ungkapnya.

Bodewin mengakui semua orang Maluku sangat menyukai olahraga sepak bola, dan setiap kali gelaran Piala Dunia, warga Maluku khususnya di kota Ambon menyambutnya dengan meriah.

Ia sendiri mengaku tidak melarang warga, khususnya para pecinta sepak bola untuk merayakan saat tim yang didukung menang. Namun euforia yang dilakukan harusnya tidak berlebihan hingga merugikan diri sendiri dan mengganggu kepentingan warga lainnya.

“Kita tidak larang euforia tapi jangan berlebihan sampai timbul korban jiwa dan menghambat aktivitas warga kota yang lain. Saya sendiri fans Inggris kalau inggirs menang paling saya pukul meja lalu pulang tidur,” ujarnya.

Adapun soal rencana penutupan jalan untuk menghindari konvoi saat pertandingan antara Belanda vs Argentina, Bodewin mengaku itu merupakan kewenangan aparat kepolisian dan bukan kewenangan Pemkot Ambon.

“Soal tutup jalan kan selama ini juga sudah di sekat oleh polisi kalau soal tutup jalan itu kewenangannya kepolisian,” katanya.

Dia mengatakan ada banyak warga yang telah melayangkan protes kepadanya selama gelaran Piala Dunia Qatar karena mereka sangat merasa tidak nyaman dengan konvoi-konvoi yang dilakukan selama ini.

Baca juga: Euforia Warga Maluku Saat Piala Dunia dan Fanatisme kepada Timnas Belanda

“Ada warga yang protes ke saya, ‘Pak ini macet setengah mati kita tidak bisa jalan, anak-anak tidak bisa ke sekolah, pegawia datang telat di kantor’, lalu kita mau pilih yang mana,” katanya.

Bodewin menambahkan memasuki pertandingan babak perempat final nanti pihak kepolisian berencana akan kembali mengundang para koordintaor pendukung Negara-negara yang timnya masih lolos di Piala Dunia untuk membahas persoalan konvoi di Ambon.

“Mudah-mudahan besok Pak Kapolres akan kumpul para koordintaor fans-fans ini untuk kita bicarakan, kan sudah ada yang meninggal sudah ada yang luka-luka,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com