Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tebang Pohon Teh di Lahan PTPN VIII, 4 Petani di Garut Diancam Hukuman 6 Tahun

Kompas.com - 08/12/2022, 05:43 WIB
Ari Maulana Karang,
Reni Susanti

Tim Redaksi

“Warga sudah memenuhi permintaan PTPN untuk izin garap, tapi tetap tidak ada realisasi, warga marah karena sudah merasa dibohongi sampai harus mengeluarkan uang, akhirnya warga memutuskan menggarap lahan,” beber dia.

Lahan yang digarap warga, menurut Usep, merupakan lahan terlantar yang tidak diurus sama sekali oleh pihak PTPN di Blok Cipancur seluas kurang lebih 5 hektar. Tanah tersebut digarap 30 petani.

Lahan ini pun sempat ditinggalkan warga karena pihak PTPN belakangan menyuruh warga lainnya untuk melarang.

“Karena tidak mau ada bentrokan sesama warga, akhirnya para petani mundur, tidak menggarap lahan tersebut dan lahan diserahkan ke perkebunan,” katanya.

Namun, setelah lahan diserahkan ke perkebunan, pihak perkebunan malah menyewakannya kepada pihak lain hingga warga marah dan sempat terjadi gejolak. Karenanya, warga pun akhirnya kembali menggarap lahan-lahan terlantar milik PTPN VIII.

Usep sendiri merasa aneh melihat dakwaan jaksa yang menyebut nilai kerugian yang dialami PTPN mencapai Rp 127 miliar lebih.

Padahal, lahan yang digarap 4 petani anggotanya, tidak lebih dari satu hektar.

Usep menduga, semua pohon teh yang ditebang, termasuk oleh penyewa-penyewa lain dan juga perusahaan yang melakukan penebangan menggunakan mesin, ditimpakan kepada empat petani anggotanya.

Kejaksaan Negeri Garut dalam surat dakwaannya juga menegaskan, keempat pelaku melakukan pemotongan pohon teh di beberapa blok yakni Cipancur, Pasir Gedong I hingga III dan Desa Cikandang Kecamatan Cikajang.

Kemudian di Blok Jenggot I Desa Margahayu Kecamatan Cikajang dan Blok Cikandang I Desa Cikandang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

WN Papua Nugini Ditangkap karena Membawa Dua Butir Amunisi

WN Papua Nugini Ditangkap karena Membawa Dua Butir Amunisi

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com