LAMPUNG, KOMPAS.com - Sebutir proyektil peluru ditemukan di kaki bayi berumur 1 tahun 9 bulan. Hal itu diketahui saat orangtua bayi tersebut melihat kaki bayi itu tiba-tiba berdarah saat sedang tidur.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (4/12/2022) sekitar pukul 02.00 WIB, di kamar rumah korban di Kecamatan Teluk Betung Barat, Lampung.
Baca juga: Hakim Tolak Eksepsi Nikita Mirzani, Sidang Pencemaran Nama Baik Dito Mahendra Dilanjutkan
Korban berinisial IB (1,9 tahun) mengalami luka seperti bekas luka tembak di kaki kanan dalam dekat mata kakinya.
Baca juga: Ternyata ART yang Curhat ke Hotman Paris Diperkosa Anak Majikan Pernah Lapor Polisi Namun Ditolak
Orangtua korban, Rahman (30) mengatakan, peluru di kaki putranya itu diketahui setelah dilakukan rontgen. Dokter menemukan proyektil peluru bersarang di luka korban.
Baca juga: Kuasa Hukum Anak Majikan yang Dituduh Perkosa ART: Klien Kami yang Jadi Korban
"Kami kaget setelah rontgen ada (proyektil) peluru di kaki anak saya itu," kata Rahman saat dihubungi, Senin (5/12/2022) siang.
Rahman tidak mengetahui dari mana asal proyektil peluru itu bisa melukai kaki putranya.
Pada malam kejadian, Rahman dan istrinya sedang tidur bersama korban di kamar. Posisi korban berada di bagian tengah.
"Tiba-tiba anak saya ini nangis, saya pikir dia mau nyusu, terus istri saya bangun. Pas bangun itu, istri saya lihat kok kakinya berdarah, banyak," kata Rahman.
Melihat darah yang keluar dari kaki korban, Rahman langsung membawa korban ke Rumah Sakit (RS) Bumi Waras.
"Enggak (rawat) inap di RS Bumi Waras, karena kamar anak penuh. Lalu kami diarahkan ke RS Urip Sumoharjo," kata Rahman.
Di rumah sakit ini, proyektil peluru yang ada di kaki korban dikeluarkan. Korban juga menjalani rawat inap di rumah sakit tersebut.
"Enggak tahu dari mana asalnya, saya konsentrasi perawatan anak saya dulu, tapi tadi malam udah ada polisi datang minta keterangan," kata Rahman.
Sementara itu, Kepala Satreskrim Polresta Bandar Lampung Komisaris Polisi (Kompol) Dennis Arya Putra mengatakan pihaknya sudah menerima laporan dari orangtua bayi tersebut.
"Kita belum bisa simpulkan dari mana asal peluru, masih lidik," kata Dennis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.