Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa Kelas 2 SD di Malang Dirundung Kakak Kelasnya, Ini Penyebab "Bullying" Menurut Psikolog

Kompas.com - 28/11/2022, 22:25 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Seorang siswa kelas 2 Sekolah Dasar (SD) berinisial MWF (7) di Jenggolo, Kepanjen, Kabupaten Malang dianiaya dan dirundung hingga sempat mengalami koma.

MWF dianiaya oleh 7 orang kakak kelasnya saat pulang sekolah, tepatnya di depan Bendungan Sengguruh.

Korban ditemukan di sekitar lokasi kejadian dalam keadaan lemas oleh seorang kakek pencari rumput.

Beberapa hari setelah kejadian itu, MWF mengeluh sakit perut, muntah-muntah dan sakit kepala hingga dibawa ke rumah sakit.

Korban diduga dirundung dengan cara ditendang di bagian kepala dan dada oleh kakak kelas yang duduk di bangku kelas 6 SD.

MWF mengaku sering diminta uang saku oleh kakak kelasnya, namun dia menolak hingga terjadi perundungan tersebut.

Saat ini kondisi korban mulai membaik, namun MWF masih trauma dengan perundungan tersebut hingga meminta untuk pindah sekolah.

Baca juga: DP3A Kabupaten Malang Beri Pendampingan Psikologis kepada 600 Korban Tragedi Kanjuruhan

MWF mengatakan kepada ayahnya ES yang berkeinginan untuk keluar dari sekolah tersebut.

"Anaknya bilang mau pindah saja, sudah tidak mau sekolah di situ lagi," tandasnya.

Menilik masih banyaknya kasus perundungan serupa di lingkungan sekolah, lantas apa penyebab perilaku bullying terjadi?

Psikolog Anak RS Charitas Palembang, Devi Delia, M.Psi menjelaskan, kasus perundungan sesama teman bisa disebabkan faktor keluarga yang membawa anak menjadi pelaku bullying.

"Biasanya dari riwayat keluarga gitu ya, ketidakpercayaan, terus pengalaman-pengalaman dalam keluarga. Itu bisa menjadi penyebabnya," ujar Devi.

Selain itu, luka masa lalu anak yang pernah menjadi korban bullying bisa juga membuatnya berpikir untuk menjadi pelaku.

"Salah satunya biasanya ada pemikiran mereka menghindari menjadi korban, daripada mereka yang disakiti lebih baik mereka yang menyakiti orang lain itu juga bisa," tambah Devi.

Baca juga: Kondisi Siswa Kelas 2 SD yang Dirundung 7 Kakak Kelasnya, Alami Penggumpalan Darah di Otak hingga Trauma

Anak-anak yang melakukan perundungan juga belajar namun salah bahwa seperti inilah cara agar keluar dari masalah yang dilewatinya, yaitu menjadi pelaku ini melakukan kekerasan terhadap orang lain.

Devi juga menjelaskan faktor penyebab kenakalan remaja seperti melakukan tindakan bullying terhadap teman atau adik tingkatnya, sebagai berikut:

1. Ikut-ikutan

Kebanyakan remaja sangat dekat dengan teman sebayanya, sehingga mudah sekali untuk terpengaruh dan dipengaruhi ke arah yang baik atau pun buruk.

Hal demikian juga bisa saja terjadi pada aksi kekerasan itu, satu remaja yang menganiaya namun remaja lainnya juga ikut-ikutan.

2. Pengaruh keluarga

Sikap dan perilaku remaja umumnya juga dipengaruhi oleh keluarga.

Baca juga: Siswa SD di Malang Sering Dianiaya Kakak Kelas, Orangtua Korban: Dia Tidak Pernah Cerita, karena Takut

Remaja yang kurang memiliki ikatan emosi dengan anggota keluarga, cenderung terlibat dalam kenakalan remaja.

"Pertimbangannya karena pengaruh ini membuat mereka mengalami permasalahan psikologis seperti harga diri yang rendah dan juga perasaan ditolak (rejection)," ujarnya.

3. Masalah psikologis

Akibat dari masalah harga diri yang rendah atau penolakan (rejection), remaja akan terbentuk dengan kurangnya kepercayaan diri dan trauma.

Misalnya kekerasan dalam rumah tangga juga bisa mengakibatkan remaja terarah pada perilaku kenakalan remaja.

4. Minimnya komunikasi

Komunikasi yang baik di dalam keluarga juga dapat memperbaiki perilaku remaja. Anak merasa diperhatikan dan diberikan kasih sayang biasanya jauh dari perilaku kenakalan remaja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com