Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merekam Jejak Memori dalam "Salatiga Klangenaning Ati"

Kompas.com - 25/11/2022, 12:28 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com- Salatiga, sebagai kota tertua kedua di Indonesia, memiliki jejak panjang dalam perjalanannya. Kota sejuk yang berada di bawah kaki Gunung Merbabu, meninggalkan kesan mendalam bagi siapa saja yang pernah singgah.

Jejak-jejak Kota Salatiga dipamerkan oleh siswa SMP Negeri 2 Kota Salatiga dalam acara gelar karya "Salatiga Klangenaning Ati". Dalam terjemahan bebas, arti dari "Salatiga Klangenaning Ati" yakni Salatiga Kesukaan Hati.

Tak sekadar dipamerkan, karya para siswa tersebut juga dijual kepada para pengunjung. Aneka kaus, mug, totebag, gantungan kunci, dan kerajinan bertema Salatiga tempo dulu dipajang para siswa.

Baca juga: Merasakan Sensasi Mengoperasikan Robot di Pameran PIM UKSW

Selain itu, ada juga permainan edukasi boardgame manual seperti Salmon (Salatiga Monopoli), ular tangga, historical adventure dan padmana argani.

"Permainan-permainan aplikasi dari para siswa ini sangat menarik dan membuat siswa tertarik untuk mencoba. Apalagi ini dimainkan secara berkelompok sehingga sangat menyenangkan," kata Kadarwati, guru SMP Negeri 2, Jumat (25/11/2022).

Kadarwati yang mencoba boardgame manual historical adventure menyebut membuat siswa penasaran. Hal ini karena permainan dilakukan dengan kode dan simbol.

"Ini kalau diterapkan di pelajaran juga akan membuat siswa cepat belajar," ungkapnya.

Athifa Pritalia Ascaria, siswa kelas VII mendesain kaus bergambar Gedung Papak yang saat ini digunakan sebagai kantor Wali Kota Salatiga.

"Kelompok kami menilai gedung ini adalah simbol Salatiga karena termasuk cagar budaya dan saat ini menjadi gedung pemerintah sehingga harus dilestarikan," ujarnya.

Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Salatiga Mudjiati mengungkapkan pameran "Salatiga Klangenaning "Ati adalah bentuk gelar karya yang mengangkat bangunan cagar budaya di Salatiga.

"Kegiatan diisi dengan pertunjukan ketoprak dan tari, kreasi edugame digital dan boardgame manual, video dokumenter dan berbagai merchandise dengan tema yang senada," jelasnya.

Baca juga: Momen Menlu Meksiko Buka Pameran Foto dan Lukisan di Bali

Dia mengungkapkan semua hasil produk yang beragam ini adalah bentuk fasilitasi diferensiasi minat peserta didik yang dapat dinikmati oleh masyarakat, orangtua, guru dan murid itu sendiri.

"Gelar karya dilaksanakan sebagai bagian dari implementasi kurikulum merdeka. Sehingga diharapkan murid dapat belajar sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman mereka berdasarkan filosofi Ki Hajar Dewantara," kata Mudjiati.

Gelar karya juga digunakan sebagai sarana mewujudkan murid dengan karakter profil pelajar Pancasila.

"Kali ini di SMP Negeri 2 Salatiga mengambil dimensi bernalar kritis dan berkebhinekaan global, dengan tema kearifan lokal terkhusus mengenal bangunan cagar budaya di kota Salatiga," jelas Mudjiati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com