Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbeda, Ini 3 Usulan Kenaikan UMP Banten 2023 dari Buruh, Pengusaha, dan Pemprov Banten

Kompas.com - 23/11/2022, 20:55 WIB
Rasyid Ridho,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Dewan Pengupahan Provinsi Banten telah mengusulkan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) tahun 2023. Usulan UMP itu akan diserahkan kepada Penjabat Gubernur Banten.

Usulan dari dewan pengupahan unsur Pemerintah Provinsi Banten ada kenaikan 6,4 sampai 7,48 persen. Sedangkan unsur serikat pekerja/buruh mengusulkan naik 13 persen, dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengusulkan naik 5,4 persen.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten, Septo Kalnadi mengatakan, masing-masing unsur telah mengusulkan kenaikan UMP sesuai dengan rapat pleno Dewan Pengupahan yang digelar Selasa (22/11/2022).

Baca juga: Kecewa Permenaker Upah Minimum 2023, Apindo Jabar: Formula Aneh bin Ajaib

Namun, usulan itu masih akan dibahas kembali hingga akhir batas waktu pengumuman UMP, 28 November 2022.

“Aspirasi pekerja ditampung. Aspirasi Apindo didengar, nanti ada pembahasan lagi. Pemprov masih membahas,” kata Septo saat dikonfirmasi wartawan di Serang. Rabu (23/11/2022).

Diungkapkan Septo, Pemerintah Provinsi Banten telah mengusulkan tiga opsi kenaikan sesuai rumusan yang diatur Permenaker Nomor 18 Tahun 2022.

Ketiga opsi besaran kenaikan itu yakni dengan hitungan penyesuaian upah minimum tahun 2023 = upah minimum tahun 2022, Rp 2.501.203.11, ditambah (penyesuaian nilai upah minimum dikali upah minimum tahun 2022).

Baca juga: Tertimbun 2 Hari di Reruntuhan, Bocah 5 Tahun di Cianjur Ditemukan Hidup

Kemudian, Penyesuaian nilai upah minimum = inflasi ditambah (pertumbuhan ekonomi dikali alpha) dan Besaran koefisien a (alpha) = antara 0,1 sampai dengan 0,3.

Sehingga, jika dihitung menggunakan opsi pertama dengan nilai alpha 0,1 yaitu kenaikannya sekitar 6,4 persen atau Rp160.077.00 dengan estimasi UMP tahun 2023 sekitar Rp 2.661.280,11.

Jika menggunakan opsi kedua dengan nilai alpha 0,2 yaitu kenaikannya sekitar 6,94 persen atau Rp 173, 583.50 dengan estimasinya sekitar Rp 2.674.786,61.

Sedangkan jika menggunakan opsi ketiga dengan nilai alpha 0,3 yaitu kenaikannya sekitar 7,48 persen atau naik Rp 187. 089.99 dengan estimasinya sekitar Rp 2.688.293,10.

Kemudian, lanjut Septo, untuk usulan dari Apindo mengacu pada PP 36 tahun 2021 dengan kenaikan 5,4 persen dari UMP 2022 atau Rp2.629.067.06.

Selanjutnya aspirasi atau usulan dari serikat pekerja dan buruh kenaikan UMP 2023 sebesar 13 persen mempertimbangkan dampak kenaikan BBM, kenaikan tarif listrik, kenaikan barang/jasa lainnya, nilai inflasi dan pertumbuhan ekonomi.

Sehingga, besaran UMP 2023 usulan dari serikat pekerja dan buruh sebesar Rp 2.826.359.51.

"Itu (usulan)nyang disampaikan ke Gubernur, nanti yang mana (dipilih). kan batasnya sampai 28 November 2022," ujar Septo

Sementara itu, Penjabat Gubernur Banten, Al Muktabar mengaku akan kembali membahas kenaikan UMP untuk memutuskan sesuai dengan kesepakatan antara pengusaha maupun pekerja.

Al menginginkan, kenaikan UMP tidak berdampak dan berefek pada tatanan yang merugikan satu pihak.

"Harus saling jaga (memutuskan UMP). Owner (pengusaha) kita harus jaga karena itu kehidupan kita, owner juga berharap menjaga para tenaga kerja karena faktor produksi. Mudah-mudahan dalam waktu ke depan (sudah diputuskan). kita ingin memanfaatkan waktu untuk memformulasikan bersama," ujar Al Muktabar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com