Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Nenek Gendong Erat Cucunya saat Minibus yang Ditumpanginya Kecelakaan di Wonogiri

Kompas.com - 23/11/2022, 05:15 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Sukini (55) merupakan salah satu korban yang selamat dari kecelakaan minibus yang menewaskan delapan penumpang di Desa Bumiharjo, Nguntoronadi, Wonogiri, Jawa Tengah pada Senin (22/11/2022).

Sebelumnya, minibus bernomor polisi AD-1684-BG itu terperosok saat hendak menanjak di ruas jalan kawasan Gunung Pegat, Dusun Kepuh Kulon.

Baca juga: Tangis Haru Salsa Iringi Pemakaman Jenazah Neneknya yang Jadi Korban Kecelakaan Minibus di Wonogiri

Warga Desa Kulurejo, Kecamatan Nguntoronadi, Wonogiri ini bercerita saat itu dirinya mengajak cucunya yang masih balita ikut dalam rombongan tilik bayi.

Rombongan yang naik minibus itu berasal dari Desa Kulurejo, Kecamatan Nguntoronadi.

"Sudah naik, hampir jalan raya kok glondor. Langsung terbalik," kata dia dikutip dari TribunSolo.com

Dia mengatakan, saat itu cucunya, Adifa Dania Khanza berusia 18 bulan berada di pangkuannya.

Ketika di dalam minibus, dia dan cucunya berada di sebelah depan kiri, dekat dengan sopir.

Selain itu, dia berjejer dengan tetangganya yang juga membawa anak berusia tiga tahun.

Saat terjadi kecelakaan, Sukini terus mendekap erat cucunya.

"Saat jatuh masih saya dekap, saya gendong. Bahu kanan membentur apa saya tidak tahu. Bayi tidak menangis, diam saja. Tidak tidur juga," ujar dia.

Dia mengaku, saat kejadian dirinya mendengar teriakan-teriakan histeris meminta tolong di dalam minibus.

Kemudian, dia meminta tolong seseorang yang di luar untuk menyelamatkan cucunya.

Lalu dalam kondisi gelap, dia berupaya keluar dari minibus itu melalui jendela kanan bus, tepatnya di belakang sopir.

Saat itu, Sukini basah kuyup karena sebagian badan bus terguling di area kolam ikan dan persawahan.

Setelah berhasil keluar, Sukini pun dievakuasi ke tempat yang aman.

"Pikiran saya malam itu yang penting saya dan cucu selamat dulu. Saat itu saya sadar tapi tidak ingat. Lokasi kejadiannya gelap," ucap dia.

Setelah kejadian itu, Sukini dibawa ke RS Hermina Wonogiri.

Namun pada Selasa (22/11/2022) dinihari, Sukini diperbolehkan pulang.

"Alhamdulillah, bayi tidak apa-apa. Itu yang dijenguk masih saudara juga," jelas dia.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Minibus Tewaskan 8 Orang Usai Tilik Bayi di Wonogiri, Tak Kuat Menanjak hingga Jatuh Terguling

Penyebab kecelakaan

Polisi mengungkap kecelakaan minibus yang mengakibatkan delapan orang tewas dan 20 orang luka-luka pada Senin (22/11/2022) malam.

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Alqudussy mengatakan, supir minibus memaksa melalui jalur dengan kondisi jalan banyak tanjakan dan turunan.

"Hasil pemeriksaan micro bus itu juga tak layak jalan," jelas dia, Selasa.

Selain tak layak jalan, kendaraan tersebut juga diketahui mengangkut penumpang melebihi kapasitas penumpang.

Diketahui sesuai dengan buku uji, maksimal 14 penumpang.

"Pada saat terjadi kecelakaan lalu lintas memuat penumpang sebanyak 36 orang," ungkap dia.

Selain itu, kondisi jalan di sekitar lokasi kecelakaan juga tidak terdapat penerangan jalan.

Hal itu membuat kondisi jalan gelap serta licin berlumut.

"Saat ini kondisi pengemudi micro bus itu tidak mengalami luka dalam kondisi sehat," ujar dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Semarang, Muchamad Dafi Yusuf | Editor Dita Angga Rusiana)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Cerita Sukini Selamat dari Tragedi Kecelakaan Bus Maut Wonogiri: Dengar Teriakan Minta Tolong

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lakukan Hubungan Sesama Jenis, Motif Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Terungkap

Lakukan Hubungan Sesama Jenis, Motif Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Terungkap

Regional
Jadi Tersangka Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Diperiksa Pekan Depan

Jadi Tersangka Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Diperiksa Pekan Depan

Regional
Marliah Tiba-tiba Jadi Warga Negara Malaysia, Kok Bisa?

Marliah Tiba-tiba Jadi Warga Negara Malaysia, Kok Bisa?

Regional
Terpeleset Tumpahan Oli, Mahasiswa Tewas Terlindas Truk di Kalibanteng Semarang

Terpeleset Tumpahan Oli, Mahasiswa Tewas Terlindas Truk di Kalibanteng Semarang

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
Hanyut Terbawa Arus Sungai, Remaja 16 Tahun di Malinau Ditemukan Tewas

Hanyut Terbawa Arus Sungai, Remaja 16 Tahun di Malinau Ditemukan Tewas

Regional
3 Pelanggar Syariat Islam di Bireuen Dieksekusi Cambuk 17-100 Kali

3 Pelanggar Syariat Islam di Bireuen Dieksekusi Cambuk 17-100 Kali

Regional
Tiba-tiba Berstatus WN Malaysia, Marliah Akhirnya Kembali Jadi WNI

Tiba-tiba Berstatus WN Malaysia, Marliah Akhirnya Kembali Jadi WNI

Regional
Penyelundupan Miras di Atas Kapal Pelni KM Sinabung Digagalkan, 120 Liter Dimusnahkan

Penyelundupan Miras di Atas Kapal Pelni KM Sinabung Digagalkan, 120 Liter Dimusnahkan

Regional
Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Regional
[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com