Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motif Pria Asal Bogor yang Rekayasa Kematiannya Terungkap, Hindari Bayar Utang Rp 1,5 Miliar ke Kantornya

Kompas.com - 19/11/2022, 20:35 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Usai melarikan diri, Urip Saputra (40), pria asal Bogor, Jawa Barat (Jabar), yang gegerkan dunia maya karena pura-pura meninggal dunia, menyerahkan diri bersama istrinya kepada pihak kepolisian.

Urip pun telah menjalani pemeriksaan polisi untuk mengungkap motif di balik aksi pemalsuan kematiannya tersebut.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Bogor, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Iman Imanuddin mengungkapkan, Urip merancang sendiri rencana rekayasa kematiannya.

Menurut Iman, hal itu dilakukan Urip untuk menghindari kewajibannya membayar utang kepada tempat kerjanya.

"Terkonfirmasi juga bahwa gagasan untuk pura-pura mati ini datang dari US (Urip Saputra) untuk menghindari kewajibannya membayar utang dari tempat yang bersangkutan bekerja," kata Iman kepada wartawan, dikutip dari Tribunnews.com, Sabtu (19/11/2022).

Baca juga: Berpotensi Pidana, Polisi Telusuri Penyebar Video Pria Bogor yang Meninggal lalu Hidup Lagi

Iman mengatakan, total utang Urip kepada kantornya cukup besar, yakni sekitar Rp 1,5 miliar.

Dengan utang sebesar itu, Iman menjelaskan, Urip merasa malu sehingga memutuskan untuk pura-pura meninggal dunia.

"Karena yang bersangkutan merasa malu dengan jabatannya atau dengan posisinya di organisasi, sehingga yang bersangkutan mengambil langkah pendek dengan berpura-pura mengalami kematian tersebut," ujar Iman.

Mengingat isu yang beredar menyebut Urip terjerat pinjaman online (pinjol), Iman pun menekankan, pelaku berutang kepada kantornya.

Berdasarkan keterangan pelaku, Iman menyampaikan, alasan Urip meminjam uang kepada kantornya adalah untuk membeli properti dan kebutuhan pribadi.

Baca juga: Pria di Bogor yang Pura-pura Mati lalu Hidup Kembali Ternyata Punya Utang Rp 1,5 Miliar

"Kalau berdasarkan pengakuan (Urip) untuk kebutuhan pribadinya, dan sebagian dibelikan properti," ungkapnya.

Polisi buru penyebar video Urip

Sebelumnya, Iman pun menyatakan bahwa pihaknya kini masih memburu penyebar video Urip saat pura-pura meninggal dunia lalu hidup kembali.

Adapun alasan polisi mengejar penyebar video tersebut, Iman menerangkan, agar isu yang berkembang di tengah masyarakat dapat diluruskan.

Menurutnya, hal ini sangat penting untuk menghindari asumsi masyarakat berkembang menjadi pemikiran yang tidak logis.

Nantinya, dia melanjutkan, jika terbukti sengaja menyebarkan informasi yang tidak benar, pelaku penyebar video Urip dapat dikenakan hukuman.

Baca juga: Sempat Menghilang, Pria Bogor yang Pura-pura Mati Serahkan Diri ke Polisi Bersama Istri

"Sedang didalami siapa (penyebar video Urip). Kalau memang dengan materinya menimbulkan sesuatu yang merugikan khalayak atau merugikan seseorang atau subjek hukum lain, bisa saja itu berpotensi menjadi sebuah perbuatan pidana," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com