Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perketat Pengamanan, Keluar Masuk Nusakambangan Kini Dipantau dengan Aplikasi Khusus

Kompas.com - 15/11/2022, 18:20 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Khairina

Tim Redaksi

CILACAP, KOMPAS.com - Untuk memperketat pengamanan, aktivitas keluar masuk orang di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, kini dipantau dengan aplikasi khusus.

Pasalnya kawasan ini memiliki risiko tinggi, karena ratusan narapidana (napi) teroris dan napi hukuman mati mendekam di Pulau Penjara ini.

Baca juga: Kapolda Jateng Kunjungi Lapas Nusakambangan, Ini Beberapa Poin yang Dibahas

Kepala Lapas Batu sekaligus Koordinator Lapas Nusakambangan I Putu Murdiana mengatakan, pengawasan dan pengamanan di Nusakambangan merupakan hal mendasar yang wajib dilaksanakan setiap petugas.

"Maka sudah saatnya pengawasan menggunakan teknologi informasi sangat dibutuhkan, karena keberadaan orang di Nusakambangan makin hari makin meningkat, tentunya dengan berbagai macam kegiatan," kata Putu saat sosialisasi aplikasi pengawasan orang di Nusakambangan (APONK), Selasa (15/11/2022).

Baca juga: Barkategori Risiko Tinggi, 3 Napi Narkoba Dipindahkan ke Nusakambangan

Menurut Putu, aplikasi tersebut untuk menggantikan sistem pengawasan dan pengamanan yang sebelumnya masih dilakukan secara manual.

Aplikasi tersebut, kata Putu, untuk mendata dan mengawasi orang yang akan masuk dari Dermaga Wijayapura Cilacap menuju Pulau Nusakambangan.

"Apakah dia pegawai yang melaksanakan tugas, pengunjung, tamu, maupun masyarakat yang berada di sekitaran Unit Pengelila Teknis (UPT) di Nusakambangan," ujar Putu.

Sementara itu, Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jawa Tengah, Yusfahrudin mengatakan, pengawasan di Nusakambangan merupakan harga mati.

"Tidak boleh kecolongan dengan adanya pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab di Nusakambangan, ini sangat membahayakan," tegas Yusfahrudin.

Untuk itu, dia berharap, pengawasan dengan teknologi informasi ini dilaksanakan secara berkesinambungan, sehingga pelaksanaan tugas dan fungsi pemasyarakatan di Nusakambangan dapat berjalan secara optimal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com