Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Bupati Solok Ngamuk di Kantor Aqua, Dikritik DPRD dan Begini Respons Perusahaan

Kompas.com - 11/11/2022, 20:02 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Bupati Solok, Sumatera Barat, Epyardi Asda mengamuk di dalam kantor perusahaan Aqua hingga rekam video dan viral.

Belakangan diketahui kemarahan Epriyadi dipicu oleh ketidakhadiran manajer perusahaan Aqua di Solok.

Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (10/11/2022) pukul 10.00 WIB.

Penasihat Hukum Pembak Solok, Suharizal yang hadir dalam rombongan Bupati Solok Epyardi Asda menjelaskan, saat itu, bupati bersama sejumlah pejabat organisasi perangkat daerah (OPD) mendatangi perusahaan Aqua untuk memenuhi undangan pihak manajemen.

Baca juga: Bupati Solok Ngamuk di Pabrik Aqua karena 101 Karyawan Di-PHK, Anggota DPRD: Apakah dengan Cara Kasar?

Pertemuan tersebut terkait dengan persoalan PHK 101 karyawan Aqua yang melakukan mogok kerja.

"Bupati datang setelah adanya permintaan dari pihak Aqu. Kemudian bupati membalas dengan mengajukan surat resmi untuk datang," kaa Suharizal dilansir dari Kompas.com, Kamis.

Namun, kata Suharizal, pihak manajemen tidak hadir ketika Epyardi sudah datang. Padahal kedatangan bupati ini untuk menyelesaikan masalah PHK karyawan Aqua yang mayoritas adalah warga Solok.

Sontak Bupati Epyardi pun marah dan mengamuk. Suharizal menyayangkan manajer Aqua tidak hadir menemui bupati.

Dalam video yang viral itu, tampak bupati memarahi salah seorang pihak dari manajemen Aqua Solok.

"Bupati saja tidak dihargai. Perusahaan ini merasa paling hebat di dunia," kata Epyardi.

"Anda berada di kampung saya dan kewenangan gubernur tidak ada di sini. Kalau Anda berlindung saya jamin. Gubernur pun datang kalau tak ada urusannya saya usir. Biar Anda tahu siapa saya," tegas Epyardi.

Dikritik anggota DPRD

Sementara itu, sejumlah anggota DPRD mengkritik sikap Bupati Solok Epyardi Asda yang mengamuk di perusahaan Aqua.

Baca juga: Video Bupati Solok Mengamuk di Kantor Aqua Viral, Epyardi: Anda di Kampung Saya

Mereka mengkritik kemarahan bupati yang menyinggung nama gubernur Sumatera Barat. Sebelumnya, Epyardi menyebut bahwa gubernur saja bisa diusir jika tidak ada urusan dengan dirinya.

"Tidak etis sekali. Bupati lupa yang melantiknya dulu adalah gubernur," kata Ketua Fraksi PPP DPRD Kabupaten Solok, Dendi dilansir Kompas.com, Jumat (11/11/2022).

Selain itu, Dendi juga mengkritik sikap Bupati Solok yang berbicara kasar di depan publik. Meski apa yang disampaikan Bupati itu adalah demi membela warganya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com