"Kita sangat dukung. Tapi apakah dengan cara kasar dan tidak etis," katanya.
Kritik serupa disampaikan anggota Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Solok, Madra Indriawan. Madra menilai kata bupati Solok yang mau mengusir gubernur itu tidak etis.
Madra mengatakan, gubernur merupakan perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah. Menurutnya, gubernur punya kewenangan untuk memastikan investasi yang dilakukan Awua di daerah berjalan sebagaimana mestinya.
"Kata-kata mau mengusir gubernur itu kan tidak etis. Gubernur adalah perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah," tegas Madra.
Sementara itu, Corporate Communication Danone Indonesia Michael Leimena enggan mengomentari masalah amukan Bupati Solok Epyardi Asda.
Pihaknya kini hanya fokus pada penyelesaian masalah perselisihan ketenagakerjaan antara manajemen TIV Solok dengan Serikat Pekerja di pabrik Solok.
Baca juga: Bupati Solok Ngamuk di Kantor Aqua, Manajemen Danone Indonesia: Kita Fokus ke Persoalan Tenaga Kerja
"Saat ini kami sedang fokus pada proses penyelesaian masalah perselisihan ketenagakerjaan antara manajemen TIV Solok dan Serikat Pekerja di Pabrik Solok. Untuk menghindari polemik di media, sementara ini hanya itu yang bisa kami sampaikan," kata Michael kepada Kompas.com, Jumat (11/11/2022).
Michael berharap proses penyelesaian berjalan dengan baik dan mencapai solusi yang tepat. (Sumber: Kompas.com/ Penulis: Kontributor Padang, Perdana Putra | Editor: Reni Susanti, Teukeu Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.