Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duel gara-gara Sambal, Nyawa Siswa SMP Pun Melayang

Kompas.com - 11/11/2022, 06:16 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - MY (15), siswa SMP di Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan tewas saat menjalani perawatan usai berkelahi dengan rekannya, LX (14).

Kasus tersebut berawal saat LX iseng memasukkan sambal dalam mangkuk makanan MY pada Sabtu (5/11/2022).

MY yang kesal kemudian menantang LX berkelahi di Jalan Baru, Kelurahan Bangun Jaya, kecamatan BTS Ulu, Kabupaten Musi Rawas.

Mereka pun saling pukul menggunakan tangan kosong. Saat itu LX dilaporkan memukul kepala korban sebanyak dua kali.

Kasat Reskrim Polres Musi Rawas AKP Indra Parameswara saat berkelahi, MY dan LX dipisah oleh pengendara motor yang sedang melintas di lokasi.

Baca juga: Buntut Mangkuk Makanan Diberi Sambal, 1 Pelajar SMP Tewas usai Terlibat Aksi Duel

Saat itu MY yang berdiri mendadak pingsan dan ia pun dilarikan oleh rekannya ke puskesmas terdekat.

“Ketika dibawa ke puskesmas ternyata korban sudah meninggal,” ujar Kasat.

Setelah kejadian tersebut, keluarga korban pun langsung membuat laporan dan pelaku dijemput di kediamannya untuk dilakukan pemeriksaan.

“Saat kejadian korban dan pelaku masih menggunakan seragam SMP. Motifnya mereka duel karena korban tidak senang dengan sifat jahil pelaku yang memasukkan cabai di dalam mangkuk makanannya,” ungkap Indra.

Atas perbuatannya, LX diancam dikenakan pasal 80 ayat 3 dan atau ayat 1 Juncto pasal 76 huruf C Undang-undang nomor 16 tahun 2007 tentang perlindungan anak ancaman hukuman lima tahun penjara.

Baca juga: Iseng Masukkan Sambal ke Mangkuk Teman Berujung 2 Pelajar SMP Duel, 1 Orang Tewas

Duel disaksikan teman-temannya

Ilustrasi kekerasan.Shutterstock/Helder Almeida Ilustrasi kekerasan.
Lurah Bangun Jaya Kecamatan STL Ulu, Umi Kalsum membenarkan jadian tersebut. Ia megatakan sempat mendampingi saat membuat laporan ke kantor polisi.

Dari keterangan saksi, perkelahian berawal saat korban makan model di kantin sekolah dan tiba-tiba pelaku datang menumpang sambal ke mangkuk model korban.

Hal tersebut sempat membuat korban emosi dan nyaris terjadi keribuatn di antara keduanya.

Kemudian saat jam pulang sekolah, mereka pulang ke rumah masing-masing. Pada Senin (7/11/2022), keduanya bias saja seperti tidak memiliki permasalahan.

Lalu keesokan harinya, Selasa (08/11/2022) pada saat jam istirahat, teman pelaku mendatangi korban dan menyampaikan pesan pelaku untuk mengajak berkelahi di jalan.

Baca juga: Petaka di Kamar 17 Hotel Semarang, Bekas Ciuman di Tubuh Teman Perempuan Buat 2 Pria Duel, 1 Orang Tewas

"Kemudian korban yang merasa tertantang, mengiyakan ajakan pelaku," jelasnya.

Usai pulang sekolah, mereka pun menuju ke loksi yang sudah ditentukan. Saat itu korban datang bersama rekan-rekannya yang lain.

"Lokasi perkelahian itu berada di Gang 5 Kelurahan Bangun Jaya disebut jalan baru karena jalan itu baru dicor dan memang lokasi itu sepi dari perumahan warga, hanya kebun-kebun," ungkapnya.

Namun ia mendapat informasi dari saksi jika sebelum turun dari motor, korban lebih dulu dipukul oleh pelaku.

"Perkelahian itu pun disaksikan oleh rekan-rekan pelaku dan korban," jelasnya.

Saat berkelahi, korban tiba-tiba tak sadarkan diri dan saat dibawa ke Puskesmas Cecar, MY dinyatakan meninggal dunia.

"Kalau dilihat dari luar badan korban tidak terdapat luka atau memar sedikitpun hanya terdapat sedikit goresan di pergelangan kaki," tutupnya.

Baca juga: Gara-gara Bekas Ciuman di Dada Teman Perempuan, Dua Laki-laki di Semarang Duel hingga Salah Satu Tewas

Dikenal anak yang pendiam

MY adalah siswa kelas IC SMP di kecamatan Cecar. Kabupaten Musi Rawas. Saat masih hidup, ia dikenal sebagai anak pendiam dan tak banyak ulah.

Hal tersebut disampaikan tetangganya yang minta identitasnya dirahasiakan kepada Sripoku pada Rabu (9/11/2022) siang.

Ia mengatakan korban adalah anak ketiga dari empat bersaudara dan jenazahnya sudah dimakamkan pada Rabu siang sekitar pukul 11.00 WIB.

"Kata anak penjaga kantin di sekolah, keduanya ini anak yang baik dan tidak terlihat anak yang nakal," jelasnya.

Bahkan lanjut dia, di lingkungan tempat tinggalnya, korban juga memang orang yang kalem, pendiam dan tidak banyak ulah.

Baca juga: Tepergok Warga, Pencuri di Semarang Nekat Duel dan Tusuk Seorang Kadus, Ini Kronologinya

"Kalau di rumah, korban sering menjaga warung, karena ibunya jualan daging ayam. Meski teman seusianya banyak yang hobi olahraga, tapi korban ini tidak dia lebih memilih membantu orang tua menjaga warung milik ibunya," ungkapnya.

Menurutnya korban dan pelaku satu sekolah dan satu angkatan atau sama-sama kelas IX dan tinggal bertetangga sebelah desa

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Aji YK Putra | Editor : Gloria Setyvani Putri), Tribunnews.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com