PURWOREJO, KOMPAS.com- Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Desmond J Mahesa digeruduk puluhan kader PDI Perjuangan (PDI-P) saat berkunjung ke Kabupaten Purworejo.
Saat digeruduk, Desmond dan sejumlah anggota Komisi III DPR RI lainnya sedang makan siang di salah satu rumah makan yang ada di Kabupaten Purworejo.
Aksi puluhan kader banteng itu dipimpin oleh Ketua DPC PDI-P Purworejo, Dion Agasi Setiabudi. Sejumlah satgas PDI-P, jajaran anggota DPRD Purworejo dan DPRD Jawa Tengah dari fraksi PDI-P juga ikut dalam aksi tersebut.
Puluhan kader PDI-P tersebut menuntut Desmond meminta m
Baca juga: Di Blitar, Sekjen PDI-P Kembali Dorong Pemerintah Sampaikan Maaf kepada Soekarno
Pernyataan itu disampaikan oleh Desmond saat menanggapi perihal permintaan PDI-P agar negara meminta maaf kepada Presiden Pertama RI Soekarno buntut TAP MPRS No. 33 tahun 1967.
Dalam pernyataannya Desmond menilai bahwa permintaan PDI-P tersebut mengada-ada. Menurut para kader PDI-P, diksi "kentut" dan "lucu-lucuan" yang dipakai oleh Desmond dalam tanggapannya itu telah menghina sang proklamator.
Pernyataan itulah yang akhirnya memicu kemarahan para pengagum Sukarno di Purworejo ini.
"Yang menyatakan ini (permintaan PDI-P) hanya lucu-lucuan dan permintaan maaf terhadap Bung Karno dan keluarganya ini hanya lucu-lucuan, ini pernyataan yang sangat menghina bagi kami semua," teriak Ketua DPRD Kabupaten Purworejo Dion Agasi dengan menggunakan Megaphone.
Diketahui, kedatangan Desmond bersama rombongan Komisi III DPR RI ke Purworejo ini dalam rangka untuk melihat situasi di Desa Wadas, Kecamatan Bener. Sebelum sampai ke Wadas itulah mereka digeruduk puluhan kader PDI-P.
Saat berorasi dihadapan Desmond, Dion mengatakan, jika keluarga besar PDI-P Kabupaten Purworejo tidak terima dengan pernyataan Desmond pada tanggal 8 November 2022 lalu.
Dion juga meminta dengan tegas agar Desmond menyampaikan permintaan maaf secara terbuka atas pernyataannya tersebut.
"Kami meminta saudara Desmond meminta maaf secara terbuka kepada Bung Karno dan keluarga Bung Karno," katanya.
Tak hanya anggota DPRD Purworejo, Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, Muhammad Zainudin juga menegaskan bahwa Desmond agar lebih berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan.
"Saudara jangan asal bicara, jangan asal jeplak ngomongnya, yang diusulkan itu Bung Karno. Dia adalah proklamator bangsa, dia yang memerdekakan kita, pikiran-pikiran Bung Karno sampai hari ini masih kita pakai," ungkap M Zainudin.
Sementara, Desmond mengaku bahwa saat mengeluarkan pernyataan itu dirinya dalam keadaan kurang siap. Dirinya ditemui oleh sejumlah wartawan saat akan mengikuti rapat.