Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap 3 Penganiaya Kepala SMA di Padang

Kompas.com - 05/11/2022, 15:12 WIB
Perdana Putra,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

 

Mereka menyeret Yunarlis keluar dari ruangannya. Yunarlis terlihat bertahan di jeruji pintu ruangannya.

"Apak kalua mangecek awak (Bapak keluar kita bicara)," kata salah seorang penganiaya.

"Indak iko kantua ambo (Tidak ini kantor saya)," kata Yunarlis.

Kemudian terlihat salah seorang yang memakai baju kaos dan bertopi memukul bagian kepala Yunarlis.

Yunarlis kemudian meminta tolong kepada siswa yang ada di sekolah.

"Ambil batu," teriak Yunarlis.

Baca juga: Sekolah PGAI Padang Diserang OTK, Kepsek Dipukul, Dicekik, hingga Diseret

Sejumlah siswa yang ada kemudian mengambil batu untuk menolong, namun ditenangkan oleh orang lain.

Di akhir video terlihat, Yunarlis masih bertahan di jeruji pintu ruangannya.

Sementara Yunarlis mengakui kejadian tersebut dialaminya saat jam belajar di sekolah.

"Mereka berjumlah sekitar 15 orang, datang ke sekolah sekitar 11.35 WIB, pada proses belajar mengajar masih berlangsung," kata Yunarlis kepada wartawan, Kamis (3/11/2022).

Baca juga: Siaran TV Analog di Sumbar, Termasuk Padang, Dimatikan Per Hari Ini, 2 November 2022, Berikut Daftar Daerahnya

Yunarlis menyebutkan kelompok orang yang mengatasnamakan masyarakat setempat itu datang dan langsung menganiaya dirinya.

"Saya dipukul, dicekik hingga diseret. Kemudian kepala saya merasa pusing karena dipukul dan bahkan tangan sampai dijahit karena mengalami luka akibat dipukul mereka," kata Yunarlis.

Yunarlis mengaku tidak tahu motif penganiayaan kepadanya, karena dia hanya PNS yang diperbantukan di yayasan tersebut sebagai kepala sekolah SMA.

"Saya di SK kan oleh Gubernur disini untuk memperbantukan yayasan sebagai kepala sekolah. Saya hanya menjalani tugas disini," kata Yunarlis.

Tak hanya dianiaya, kata Yunarlis, kelompok orang itu juga memutus aliran listrik dan air di rumah dinasnya.

Bahkan anaknya juga mendapat tindakan kekerasan dari orang-orang tersebut.

"Dalam kondisi ibu saya sedang kritis di rumah sakit, kemudian saya juga mendapat penganiayaan seperti ini. Saya tidak terima dan mohon kepada kepolisian sesegera mungkin menangkap para pelaku," kata Yunarlis.

Yunarlis juga meminta instansi lain seperti Komnasham, Ombudsman, LBH dan lainnya juga ikut ambil bagian dalam kasus yang dialaminya.

"Karena kejadian dalam saya berdinas. Kemudian Komnasham mohon ikut ambil bagian, terutama Dinas Pendidikan yang telah menempatkannya di sekolah tersebut," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com