Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tambaksari Semarang Sulap Kawasan Rawan Rob untuk Tanam Sayur dan Buah, Warga Bisa Ambil Gratis

Kompas.com - 05/11/2022, 13:25 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Warga Tambaksari, Tanjung Emas, Kota Samarang, Jawa Tengah (Jateng) berhasil menyulap lahan kumuh untuk menanam sayuran dan buah-buahan.

"Ayo-ayo semangat biar cepat panen ibu-ibu," kata Ketua RW 15 Tambaksari Sri Wahyu kepada para ibu-ibu, Sabtu (5/11/2022).

Belasan ibu-ibu langsung bergerak ke sebuah lahan di tepi jalan Kampung Tambaksari yang sudah ditanam beberapa sayuran dan buah-buahan.

Baca juga: Waspada, Ancaman Covid-19 Masih Mengintai di Kabupaten Semarang

Awalnya lahan tersebut merupakan tempat kumuh yang tak terawat. Sejak pandemi Covid-19 warga mulai memanfaatkan lahan di tepi yang rawan rob itu untuk bercocok tanam.

Warga sempat kewalahan saat pertama bercocok tanam karena kontur tanah yang bercampur dengan air garam.

Hal itu membuat banyak tanaman yang layu hingga mati. Namun, warga tak patah arang, mereka mencoba mengambil tanah dari daerah lain untuk ditaruh di lahan tersebut.

"Akhirnya kita bisa menanam di sini," katanya bercerita.

Baca juga: Muncul Baliho Ganjar Nurut” di Kota Semarang, Ganjar: Enggak Tahu yang Buat Siapa

Penanaman lahan di kawasan rawan rob itu dimulai sejak 2021. Namun manfaatnya sudah bisa dirasakan banyak warga.

Jika dihitung, sudah ada 30 jenis tanaman di lahan tersebut seperti cabai, terong, kangkung, bayem, daun kelor, sawi, bayam merah, pisang, jambu, alpukat, dan beberapa tanaman lain.

"Bagi warga bisa ambil gratis dan memanfaatkan tanaman itu," paparnya.

Bisa ambil gratis

Sri Wahyu menjelaskan, pemanfaatan lahan untuk tanaman itu juga berawal dari keresahan warga soal stunting.

Pada 2021, di RW 16 Tambaksari, banyak anak-anak stunting. Jumlahnya mencapai 23 anak. Ini disebabkan lingkungan kumuh dan asupan gizi yang kurang.

"Sini sering rob, makanan juga kurang gizi. Makannya kita tanam sayur dan buah agar gizi anak bisa terbantu," paparnya.

Menurutnya, adanya penanaman tersebut bermanfaat untuk warga. Pada 2022 jumlah anak yang stunting di RW 16 Tambaksari berkurang drastis.

"Sekarang tinggal 15 anak yang stunting," ujarnya.

Meski tersedia secara gratis, banyak warga yang membantu dengan membeli hasil tanaman warga. Bahkan, tak sedikit juga yang memberi uang lebih.

"Nantinya uang itu akan dibuat untuk pupuk dan media tanam," ujarnya.

Untuk perawatan, masing-masing warga diberi hari piket untuk bertugas menyiram, membersihkan, dan melakukan pengecekan tanaman yang kurang gizi.

"Jadi setiap hari sudah dilakukan piket," imbuhnya.

Bahkan, lanjutnya, warga sudah membuat pupuk melalui WC komunal secara mandiri untuk media tanam warga. Hal itu mampu menghemat perawatan tanaman milik warga.

"Pupuk bisa kita buat sendiri, bahkan ada juga yang dijual ke luar," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com