Meski tersedia secara gratis, banyak warga yang membantu dengan membeli hasil tanaman warga. Bahkan, tak sedikit juga yang memberi uang lebih.
"Nantinya uang itu akan dibuat untuk pupuk dan media tanam," ujarnya.
Untuk perawatan, masing-masing warga diberi hari piket untuk bertugas menyiram, membersihkan, dan melakukan pengecekan tanaman yang kurang gizi.
"Jadi setiap hari sudah dilakukan piket," imbuhnya.
Bahkan, lanjutnya, warga sudah membuat pupuk melalui WC komunal secara mandiri untuk media tanam warga. Hal itu mampu menghemat perawatan tanaman milik warga.
"Pupuk bisa kita buat sendiri, bahkan ada juga yang dijual ke luar," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.