Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Shana Fatina mengatakan, Kawasan Pengembangan Pariwisata Terpadu Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores akan dibangun dengan empat zona.
Pertama, zona kultural yang akan menjadi pusat budaya, pusat riset, area Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan ada kawasan untuk pengembangan museum, galeri, dan lainnya.
Kedua, leisure district. Di situ nanti akan ada spa dan wellness tourism dan lainnya.
Ketiga, wildlife district. Di situ ada mini zoo, edukasi tentang cagar biosfer Komodo.
Baca juga: Soal Pilpres 2024, Sandiaga Uno: Saya Tegak Lurus dengan Arahan Pak Prabowo
"Karena, kawasan ini akan dikembangkan jadi landmark of cagar biosfer Komodo. Orang tidak ada yang tahu bahwa Labuan Bajo merupakan cagar biosfer Komodo, bukan hanya kawasan Taman Nasional Komodo," kata Shana.
Keempat, zona adventure district. Di situ nanti terdapat outdoor activity, jogging track dan aktivitas lainnya yang memberikan alternatif bagi wisatawan selama di Labuan Bajo.
Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung, mengatakan, potensi pariwisata dan lahan hutan di Labuan Bajo sangat potensial untuk dikembangkan menjadi pariwisata yang berkelas dunia. Ia pun sangat mengagumi keindahan alam Labuan Bajo.
"Saya optimistis Kemenparekraf dan BPOLBF dapat mengembangkan potensi pariwisata di Labuan Bajo. Saya berharap semua yang terbaik untuk Kemenparekraf dan tim untuk membangun pariwisata Labuan Bajo menjadi pariwisata berkelas dunia," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.