Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ida, Jual Jajanan Khas Bengkulu Bermodal Rp 250 Ribu hingga Ekspor ke Malaysia dan Singapura

Kompas.com - 26/10/2022, 19:05 WIB
Firmansyah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

Berjalan 6 Bulan

Sementara itu Kepala Pembiayaan BTPN Syariah Wilayah Bengkulu, Haspan Fikri menjelaskan, program pembiayaan produktif BTPN Syariah, khusus untuk perempuan penggerak bisnis ultra mikro tanpa agunan baru berjalan 6 bulan di Bengkulu. 

Program ini mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. 

"Sambutan masyarakat luar biasa. Ini Upaya BTPN Syariah mendorong perekonomian masyarakat kecil. Sejauh ini 6 bulan berjalan sudah ada 4.000 nasabah di Provinsi Bengkulu," jelas Haspan Fikri.

Nasabah seperti Ida, kata Haspan, sangat menginspirasi. BTPN Syariah kerap memberikan penghargaan bagi nasabah inspiratif berupa umrah atau hal-hal yang diinginkan nasabah.

"Sudah berapa kali BTPN Syariah secara nasional memberangkatkan nasabah inspiratif sebagai bentuk penghargaan," demikian Haspan.

Mendorong Peningkatan Ekonomi Keluarga

Senada dengan Ida, para perempuan yang ikut program pembiayaan produktif BTPN Syariah ini merasa perekonomian keluarga mereka sangat terbantu.

Leni Purwati, membuka bisnis usaha air minum isi ulang mendapatkan suntikan modal Rp 3 juta. Usaha ini sangat membantu perekonomian keluarganya.

"Bantuan modal usaha dari BTPN Syariah ini sangat membantu perekonomian keluarga kami. Usaha air minum isi ulang kami terus berkembang," jelas Leni.

Beragam usaha yang dibuat oleh kaum perempuan tersebut seperti jual beli pakaian, jual makanan, air minum isi ulang, dan lain sebagainya.

Pertemuan Rutin Nasabah

Selain mendapatkan bantuan usaha, para perempuan ini sering melakukan pertemuan rutin setiap dua minggu difasilitasi Community Officer BTPN Syariah.

Beragam kegiatan dilakukan seperti pelatihan pemanfaatan bahan makanan rumahan, pemanfaatan tanaman rumah, membuat sabun, latihan membuat makanan ringan dan lainnya.

"Pertemuan rutin itu membuka wawasan kami sebagai upaya mengembangkan bisnis kami," tutup Leni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Regional
Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Regional
Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Regional
Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Regional
Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Regional
Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Regional
Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Regional
Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Regional
KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

Regional
500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

Regional
Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Regional
Pria di NTT Diduga Cabuli Anak 9 Tahun di Kebun

Pria di NTT Diduga Cabuli Anak 9 Tahun di Kebun

Regional
BEM Unnes Kritik Biaya Sumbangan Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Ini Kata Kampus

BEM Unnes Kritik Biaya Sumbangan Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Ini Kata Kampus

Regional
Satu Rumah dan 2 Sepeda Motor Ludes Terbakar di Sebatik, Diduga akibat Korsleting

Satu Rumah dan 2 Sepeda Motor Ludes Terbakar di Sebatik, Diduga akibat Korsleting

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com