Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Anak di DIY Alami Gejala Gagal Ginjal Misterius, Ini Tanda-tandanya

Kompas.com - 19/10/2022, 11:07 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak 13 anak di Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami gejala gagal ginjal misterius.

Dari 13 orang itu, lima di antaranya meninggal, enam masih dirawat di rumah sakit dan dua lainnya dinyatakan sembuh.

Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajuan Setyaningastutie dilansir Kompas.com, Selasa (18/10/2022) menjelaskan, penyebab gagal ginjal 10 anak masih misterius atau unknown etiology. Sementara tiga orang lainnya karena terkena multisystem inflamantory syndrom in children atau karena Covid-19.

Baca juga: Belasan Anak di DIY Gagal Ginjal Misterius, Dinas Kesehatan Provinsi Minta RS Lakukan Ini

"Usia penderita dari 7 sampai 13 tahun," kata Pembajuan.

Ia menyebutkan gejala dugaan gagal ginjal yang dialami 13 anak itu. Yakni demam atau tidak demam. Lalu muntah-muntah, kemidian diare hingga urine tidak keluar atau berkurang.

"Kemudian mengeluh pipis susah, apir pipis keruh itu indikator. Kalau seperti itu gak usah ambil risiko, segera ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes)," katanya.

Ia mengimbau masyarakat untuk segera memeriksakan anak-anaknya,tertuama di bawah usia 18 tahun, ke layanan kesehatan jika mengalami gejala-gejala tadi, terutama urine bekurang dan susah buang air kecil.

Hal itu agar penderita segera mendapatkan tindakan medis.

"Urine berkurang selama 24 jam atau tidak ada urine selama 12 jam, dan juga adanya penurunan kesadaran," kata Pembajuan.

Pihaknya juga meminta rumah sakit di DIY segera melakukan pengujian urine ke labotratoriumm jika mendapat pasien yang mengalami gagal gejala ginjal misterius.

Baca juga: 13 Anak di DIY Gagal Ginjal Misterius, 5 Meninggal, Dinkes Ingatkan Gejala-gejalanya

"Imbauan ke fasyankes, begitu menemui pasien seperti itu, segera cek lab urinenya. Nanti di lab ada panduannya," imbau Pembajuan. (Sumber: Kompas.com/Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Dita Angga Rusiana).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Regional
Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Regional
Konten Judi 'Online' dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Konten Judi "Online" dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Regional
Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Regional
Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Regional
Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com