Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Keluarga Brigadir J Maafkan Bharada E | Beredar Spanduk "#AkuDuduWongmu, Aku PDI Perjuangan" di Solo

Kompas.com - 19/10/2022, 06:07 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Samuel Hutabarat, ayah almarhum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, memaafkan Richard Eliezer alias Bharada E.

Sebelumnya, Bharada E mengaku menyesal atas tewasnya Brigadir J beberapa waktu lalu. Ucapan itu ia sampaikan seusai sidang dakwaan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (18/10/2022).

Meski telah memaafkan Bharada E, tetapi Samuel mengatakan bahwa proses hukum tetap berjalan.

Berita lainnya, beredar spanduk bertuliskan "#AkuDuduWongmu, Aku PDI Perjuangan" di sejumlah lokasi di Solo, Jawa Tengah.

Spanduk tersebut terdapat logo Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), kepala banteng moncong putih, dan tulisan itu.

Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo membeberkan, maksud tulisan "#AkuDuduWongmu, Aku PDI Perjuangan" merupakan bentuk peringatan kepada semua kader PDI-P supaya tidak lupa akar rumput perjuangan kader partai.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Selasa (19/10/2022).

1. Pasutri di Balikpapan tewas tertabrak mobil yang dikemudikan anaknya

Pasutri Tewas di Tabrak Anaknya Sendiri Ternyata Anggota TNIKOMPAS.COM/Ahmad Riyadi Pasutri Tewas di Tabrak Anaknya Sendiri Ternyata Anggota TNI

Pasangan suami istri (pasutri) di Balikpapan, Kalimantan Timur, berinisial TI dan MT, meninggal dunia usai ditabrak mobil yang dikemudikan oleh AT, anak mereka yang masih berusia 15 tahun, Senin (17/10/2022).

Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Balikpapan Kompol Ropiyani mengatakan, mulanya, pasutri tersebut berjalan beriringan dengan korban dari arah Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan.

TI dan MT mengendarai sepeda motor, sedangkan AT mengemudikan mobil.

Setiba di lokasi kejadian, di depan PT Schlumberger, Batakan, Balikpapan Timur, TI mengurangi kecepatannya motornya. Namun, AT yang waktu itu berada di belakang motor orangtuanya diduga panik. Bukannya menginjak rem, AT diduga justru menginjak pedal gas.

“Innova ini mau melakukan pengereman, tapi ternyata dia salah injak rem, yang diinjaknya adalah gas. Sehingga, mobil melaju cepat dan menabrak kendaraan Honda Vario yang dikemudikan oleh korban,” ujarnya, Selasa (18/10/2022).

Baca selengkapnya: Pasutri yang Tewas Ditabrak Anak Sendiri Ternyata Anggota TNI, Begini Kronologi dari Polisi


2. Makna tulisan "#AkuDuduWongmu, Aku PDI Perjuangan" di spanduk yang beredar di Solo

Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Solo Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) FX Hadi RudyatmoKOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Solo Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) FX Hadi Rudyatmo

Spanduk bertuliskan "#AkuDuduWongmu, Aku PDI Perjuangan" terpasang di sejumlah titik di Solo.

Menanggapi itu, Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo menuturkan, makna tulisan "#AkuDuduWongmu, Aku PDI Perjuangan" merupakan peringatan kepada semua kader PDI-P agar tidak lupa akar rumput perjuangan kader partai.

"Karena sudah ada indikasi klaim, kalau suaraku dapat banyak hasil kerja sendiri. Kalau itu hasil sendiri, maka dulu daftar sendiri ke KPU (Komisi Pemilihan Umum), itu maksud saya," ucapnya, Selasa.

Menurut pria yang kerap disapa Rudy ini, DPC Solo rutin memasang spanduk tersebut sejak 2004.

"Itu sudah dari dulu sudah ada. Dari PDI-P itu. Itu kalau mau nyalon, jangan bilang wonge (orangnya) Rudy itu tidak boleh, (bilang) aku orangnya PDI Perjuangan, artinya kader PDI-P perjuangan," ungkapnya.

Baca selengkapnya: PDI-P Solo Pasang Spanduk #AkuDuduWongmu, Aku PDI Perjuangan, FX Rudy Ungkap Maknanya

 

3. Alasan keluarga Brigadir J maafkan Bharada E

Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E menyampaikan belasungkawa atas kepergian Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J usai menjalani persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (18/10/2022). Bharada E menjalani sidang perdana kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.KOMPAS.com / IRFAN KAMIL Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E menyampaikan belasungkawa atas kepergian Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J usai menjalani persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (18/10/2022). Bharada E menjalani sidang perdana kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat telah memaafkan Richard Eliezer alias Bharada E. Hal itu dituturkan ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat.

"Tanggapan kami dari orangtua almarhum, memang selalu diajarkan selaku kita umat beragama. Apalagi Eliezer mengakui kesalahannya. Apabila kita tidak memaafkan seseorang yang sudah mengakui kesalahannya, itu berarti kita sudah bersalah juga," tuturnya, Selasa.

Samuel menerangkan, saat itu, Bharada E diperintah oleh atasannya, Ferdy Sambo, untuk menembak Yosua.

"Dalam hal ini, kami memaklumi posisi RE (Richard Eliezer) dalam peristiwa itu. RE kan yang diperintah oleh atasannya untuk menghabisi nyawa almarhum Yosua. Oleh karena itu, kami memafkan Eliezer. tapi kita ikuti terus proses hukum yang berjalan," jelasnya.

Permintaan maaf Bharada disampaikan usai sidang dakwaan yang digelar di PN Jakarta Selatan, Selasa. Richard mengaku tak bisa menolak permintaan Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J.

Baca selengkapnya: Keluarga Brigadir J Maafkan Bharada E, Maklumi Posisi Richard Eliezer yang Diperintah Ferdy Sambo

4. Bupati Kediri marah saat sidang pembangunan Pasar Wates

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana saat sidak di Pasar Wates, Kabupaten Kediri, Senin (17/10/2022) sore. ANTARA/HO-Kominfo Kabupaten Kediri Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana saat sidak di Pasar Wates, Kabupaten Kediri, Senin (17/10/2022) sore. ANTARA/HO-Kominfo Kabupaten Kediri

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana marah sewaktu menggelar inspeksi mendadak (sidak) di lokasi pembangunan Pasar Wates, Kediri, Jawa Timur, Senin (17/10/2022).

Emosi Dhito meluap saat menemukan spesifikasi material yang digunakan dalam pembangunan Pasar Wates tak sesuai dengan dokumen perencanaan.

Ia juga sempat mengecek material plafon dengan cara menendangnya. Material plafon itu ternyata mudah jebol. Dhito lantas meminta agar plafon dibongkar.

"Kualitasnya menurut njenengan (Anda) bagaimana, kalau tidak sesuai kenapa dipasang?" tanya Dhito pada konsultan pengawas.

Dhito mengungkapkan, proyek tersebut dikerjakan menggunakan uang rakyat. Oleh karena itu, pengerjaannya harus sungguh-sungguh, terutama terkait material.

Baca selengkapnya: Marah dan Tendang Material Plafon Saat Sidak Pembangunan Pasar Wates, Bupati Kediri: Mau Ditaruh di Mana Muka Saya

5. Jadi terdakwa suap, dosen UIN Semarang sebut uang untuk seleksi perangkat desa di Demak sebagai bonus

Dosen UIN Semarang Amin Farih (kanan), terdakwa dalam kasua suap seleksi perangkat desa di Kabupaten Demak, berkonsultasi dengan penasihat hukumnya usai sidang di Pengadilan Tipikor Semarang, Senin (17/10/2022).ANTARA/I.C. Senjaya Dosen UIN Semarang Amin Farih (kanan), terdakwa dalam kasua suap seleksi perangkat desa di Kabupaten Demak, berkonsultasi dengan penasihat hukumnya usai sidang di Pengadilan Tipikor Semarang, Senin (17/10/2022).

Amin Farih, dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menjadi terdakwa kasus suap seleksi perangkat desa di Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Semarang, Amin menyebutkan bahwa uang suap Rp 830 juta yang diterimanya ialah bonus.

"Uang itu sebagai bonus di luar nota kesepahaman antara UIN dan para kepala desa yang menjalin kerja dalam seleksi perangkat desa itu," sebutnya, Senin.

Amin menjelaskan, uang Rp 830 juta yang diterimanya didapat dari perantara yakni Imam Jaswadi dan Saroni. Amin juga mengaku tidak melaporkan uang ratusan juta rupiah tersebut sebagai gratifikasi.

Mantan Kanit Tipikor Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor (Polres) Demak Iptu Saroni dan Kepala Desa Cangkring Imam Jaswadi turut menjadi terdakwa dalam kasus suap ini.

Baca selengkapnya: Dosen UIN Semarang Sebut Uang Suap Seleksi Perangkat Desa di Demak sebagai Bonus

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Balikpapan, Ahmad Riyadi; Kontributor Solo, Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Robertus Belarminus, David Oliver Purba, Pythag Kurniati, Dita Angga Rusiana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com