KOMPAS.com - Beberapa warga Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, yang awalnya menentang tambang quarry, kini berbalik arah.
Sejumlah warga saat ini merelakan tanahnya untuk dijadikan lahan tambang.
Salah satu warga, Zuhri (58), jadi miliarder usai mendapat ganti rugi atas tanahnya.
Berita lainnya, tulisan "sarang narkoba" dan "sarang pungli" terpampang di dinding Markas Kepolisian Resor (Polres) Luwu, Sulawesi Selatan.
Tulisan-tulisan itu tampak di dinding Satuan Lalu Lintas (Satlantas), Satnarkoba, dan ruangan lainnya.
Menurut Kapolres Luwu AKBP Arisandi, pelaku aksi corat-coret tersebut adalah seorang anggotanya.
Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Sabtu (15/10/2022).
Zuhri, seorang warga Wadas, mendadak jadi miliarder usai mendapat ganti rugi atas tanahnya. Dia mengaku memperoleh Rp 9 miliar dari ganti rugi tersebut.
"Sekarang sudah lega sudah mufakat tinggal nunggu pencairan. Insya Allah dapat sekitar Rp 9 miliar," ujarnya.
Pria tersebut mengatakan, dirinya awalnya sempat menolak tambang quarry di desanya. Akan tetapi, setelah melihat nilai yang lumayan besar, ia setuju tanahnya dijadikan lahan tambang.
"Dulu saya pernah nolak quarry, bahkan ikut serta demo Wadas, tapi sekarang sudah setuju. Rencana kalau sudah cair ya buat beli tanah lagi di tempat lain," ucapnya.
Selain Zuhri, ada warga Wadas lainnya yang memilih merelakan tanahnya dan mendapatkan ganti rugi hingga miliaran rupiah.
Baca selengkapnya: Dulu Saya Pernah Nolak Quarry, Bahkan Ikut Serta Demo Wadas, tapi Sekarang Sudah Setuju
Coretan-coretan seperti "sarang pungli" dan "sarang narkoba" terlihat di Markas Polres Luwu.
Kapolres Luwu AKBP Arisandi menuturkan, coretan-coretan itu diduga dilakukan oleh seorang anggotanya.
“Ini ulah anggota saya, lagi ada masalah psikologis/kejiwaan,” ucapnya, Sabtu.
Arisandi menjelaskan, pelaku sempat mendapatkan perawatan di Poli Jiwa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Batara Guru Belopa, Kabupaten Luwu.
”Saat mendapatkan rawat inap di Poli Jiwa RSUD Batara Guru itu, oknum ini sering mengamuk dan menolak untuk meminum resep obat yang diberikan oleh dokternya, serang beberapa waktu, oknum ini dipulangkan, dan karena kondisinya sudah membaik ia kembali bertugas seperti biasa di pos penjagaan," ungkapnya.
Baca selengkapnya: Mapolres Luwu Dipenuhi Coretan “Sarang Pungli dan ‘Sarang Korupsi”, Kapolres: Ini Ulah Anggota Saya