Dengan data tersebut, tim BMKG-PTFI mengajukan pemeringkatan ini ke WMO (World Meteorological Organization) yang merupakan organisasi meteorologi dunia.
Tingginya curah hujan di kawasan ini tak terlepas dari kondisi geografis dari Kabupaten Mimika yang memicu adanya fenomena hujan orografis.
Secara geografis, wilayah Kabupaten Mimika memiliki topografi dataran tinggi yang meliputi wilayah Tembagapura, Agimuga, Hoya, Alama, dan Jila.
Jajaran pegunungan tinggi inilah yang menghasilkan pola fenomena cuaca yang dikenal dengan hujan orografis.
Hujan orografis adalah hujan yang terjadi karena udara yang mengandung uap air terbawa naik dari dasar lembah ke atas pegunungan.
Uap air yang naik ke lereng pegunungan membuat suhu udara menjadi dingin dan pada ketinggian tertentu, terjadi proses kondensasi yang membentuk awan penyebab hujan.
Dilansir dari laman BPK Perwakilan Provinsi Papua, Kabupaten Mimika mempunyai rata-rata suhu udara minimum sebesar 20°C selama tahun 2021.
Sedangkan kelembaban udara di Kabupaten Mimika rata-rata sebesar 86,67% dengan kelembaban tertinggi pada bulan Juli.
Curah hujan di Kabupaten Mimika juga cenderung tinggi. Tercatat pada tahun 2021 curah hujan tertinggi terjadi di bulan Agustus sebesar 933,1 mm dan terendah pada bulan Mei sebesar 305,6 mm.
Sumber:
bmkg.go.id
ebk.ptfi.co.id
mimikakab.bps.go.id
papua.bpk.go.id/kabupaten-mimika/
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.