Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaduh Kades di Banyumas Diduga Berbuat Asusila, Perangkat Desa Pilih Mogok Kerja

Kompas.com - 03/10/2022, 21:40 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Dugaan perbuatan asusila yang dilakukan Kepala Desa (Kades) Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menimbulkan kegaduhan.

Usai unsur pimpinan dan anggota Badan Perwakilan Desa (BPD) hingga ketua RT/RW mengundurkan diri, kini giliran perangkat desa melakukan mogok kerja.

Aksi mogok kerja itu tertuang dalam surat pemberitahuan yang ditandatangani seluruh perangkat desa yang berjumlah sembilan orang pada tanggal 30 September 2022.

Mereka terdiri atas sekretaris desa (Sekdes), kepala urusan (Kaur), kepala seksi (Kasi), dan kepala dusun (Kadus)

Baca juga: Kades di Banyumas yang Diduga Berbuat Asusila Tolak Mundur, Warga Kembali Demo hingga Segel Ruang Kerja

Kaur Tata Usaha dan Umum Desa Cilongok Amir Hamzah membenarkan aksi mogok kerja tersebut.

"Benar, intinya seperti yang ada di dalam surat," kata Amir ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat, Senin (3/10/2022).

Dalam surat pemberitahuan yang ditujukan kepada kades, camat, dan masyarakat itu disebutkan bahwa aksi mogok kerja didasari tiga hal.

Pertama terkait adanya unjuk rasa warga karena perilaku kades yang meresahkan. Selain itu muncul mosi tidak percaya dengan pengunduran diri unsur pimpinan dan anggota BPD, LPMD, Karangtaruna, Linmas, dan RT/RW.

Kedua, kondisi tersebut menimbulkan ketidaknyamanan dan tidak dapat menjalankan beberapa kegiatan yang tertuang dalam APBDes karena mitra kerja tidak harmonis.

Ketiga, aksi mogok kerja didasari pertemuan antara kades dan perangkat desa terkait tindaklanjut kades dalam mengembalikan kepercayaan masyarakat.

"Dengan pertimbangan tersebut maka kami mengambil sikap untuk melakukan mogok kerja terhitung mulai 1 Oktober hingga 5 Oktober 2022" demikian bunyi surat tersebut.

Untuk pelayanan kepada masyarakat terkait dengan hal yang bersifat mendesak seperti orang sakit atau yang berkaitan dengan nyawa bisa menghubungi nomor telepon yang tertera.

Baca juga: Diduga Korupsi Dana Desa, Mantan Kades di Luwu Timur Ditahan

Sedangkan untuk pelayanan dokumen kependudukan dapat dilakukan secara online melalui website yang telah disediakan.

"Sikap ini kami ambil berdasarkan kesepakatan bersama perangkat desa Cilongok sebagai bentuk kepedulian dan rasa cinta terhadap desa, dengan harapan terciptanya suasana kondusif/ normal seperti sedia kala," demikian bunyi surat pada bagian akhir.

Diberitakan sebelumnya, warga dua kali menggelar aksi unjuk rasa, yaitu pada Rabu (14/9/2022) dan Jumat (30/9/2022).

Mereka menuntut kades mundur dari jabatannya karena diduga berbuat asusila. Selain itu, selama ini perilaku kades tidak mencerminkan sebagai seorang pemimpin yang baik karena suka membeli togel.

Namun kades menolak mengundurkan diri dan membantah tuduhan tersebut. Imbasnya, unsur pimpinan dan anggota lembaga desa memilih mengundurkan diri, Selasa (20/9/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com