Salin Artikel

Gaduh Kades di Banyumas Diduga Berbuat Asusila, Perangkat Desa Pilih Mogok Kerja

Usai unsur pimpinan dan anggota Badan Perwakilan Desa (BPD) hingga ketua RT/RW mengundurkan diri, kini giliran perangkat desa melakukan mogok kerja.

Aksi mogok kerja itu tertuang dalam surat pemberitahuan yang ditandatangani seluruh perangkat desa yang berjumlah sembilan orang pada tanggal 30 September 2022.

Mereka terdiri atas sekretaris desa (Sekdes), kepala urusan (Kaur), kepala seksi (Kasi), dan kepala dusun (Kadus)

Kaur Tata Usaha dan Umum Desa Cilongok Amir Hamzah membenarkan aksi mogok kerja tersebut.

"Benar, intinya seperti yang ada di dalam surat," kata Amir ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat, Senin (3/10/2022).

Dalam surat pemberitahuan yang ditujukan kepada kades, camat, dan masyarakat itu disebutkan bahwa aksi mogok kerja didasari tiga hal.

Pertama terkait adanya unjuk rasa warga karena perilaku kades yang meresahkan. Selain itu muncul mosi tidak percaya dengan pengunduran diri unsur pimpinan dan anggota BPD, LPMD, Karangtaruna, Linmas, dan RT/RW.

Kedua, kondisi tersebut menimbulkan ketidaknyamanan dan tidak dapat menjalankan beberapa kegiatan yang tertuang dalam APBDes karena mitra kerja tidak harmonis.

Ketiga, aksi mogok kerja didasari pertemuan antara kades dan perangkat desa terkait tindaklanjut kades dalam mengembalikan kepercayaan masyarakat.

"Dengan pertimbangan tersebut maka kami mengambil sikap untuk melakukan mogok kerja terhitung mulai 1 Oktober hingga 5 Oktober 2022" demikian bunyi surat tersebut.

Untuk pelayanan kepada masyarakat terkait dengan hal yang bersifat mendesak seperti orang sakit atau yang berkaitan dengan nyawa bisa menghubungi nomor telepon yang tertera.

Sedangkan untuk pelayanan dokumen kependudukan dapat dilakukan secara online melalui website yang telah disediakan.

"Sikap ini kami ambil berdasarkan kesepakatan bersama perangkat desa Cilongok sebagai bentuk kepedulian dan rasa cinta terhadap desa, dengan harapan terciptanya suasana kondusif/ normal seperti sedia kala," demikian bunyi surat pada bagian akhir.

Diberitakan sebelumnya, warga dua kali menggelar aksi unjuk rasa, yaitu pada Rabu (14/9/2022) dan Jumat (30/9/2022).

Mereka menuntut kades mundur dari jabatannya karena diduga berbuat asusila. Selain itu, selama ini perilaku kades tidak mencerminkan sebagai seorang pemimpin yang baik karena suka membeli togel.

Namun kades menolak mengundurkan diri dan membantah tuduhan tersebut. Imbasnya, unsur pimpinan dan anggota lembaga desa memilih mengundurkan diri, Selasa (20/9/2022).

https://regional.kompas.com/read/2022/10/03/214039878/gaduh-kades-di-banyumas-diduga-berbuat-asusila-perangkat-desa-pilih-mogok

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke