Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Ti'i Langga, Topi Tradisional Orang Rote

Kompas.com - 27/09/2022, 20:20 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Ti'i langga adalah topi tradisional orang Rote, yang terbuat dari daun lontar.

Setiap orang Rote ingin memiliki topi tradisional orang Rote yang disebut ti'i langga ini.

Bentuk ti'i langga,  seperti topi sombrero asal Meksiko.

Orang Rote atau penduduk Rote mendiami Pulau Rote maupun pulau-pulau kecil disekeliling Pulau Rote.

Pulau-pulau tersebut, yaitu Pulau Ndao, Pulau Usu, Pulau Ndana, Pulau Manuk, Pulau Doo, Pulau Helina, Pulau Landu, dan pulau-pulau kecil lainnya.

Pulau Rote terdapat di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur.

Berikut ini adalah latar belakang, fungsi, dan makna lekukan ti'i langga.

Ti'i Langga

Latar Belakang Ti'i Langga

Secara etimologis, ti'i langga berasal dari bahasa Rote (dialek Termanu) yang berarti topi.

Kemudian, istilah tersebut digunakan untuk menyebut jenis topi yang dianyam dari daun lontar (Borassusflabillifer).

Dalam cerita lisan orang Rote, pertama kali ti'i langga ditemukan oleh nelayan bernama Fifino Dulu dari daerah timur pulau.

Pada suatu ketika, Fifino Dulu dan anaknya yang bernama Tua Fifino pergi mengail di Lua Ende do Fua Nafu (salah satu nama tempat di nusak Lole).

Kemudian, mereka menangkap seekor kura-kura dan seekor pari lalu dibawa pulang ke rumah.

Baca juga: Kenakan Topi Tii Langga Khas Rote, Wali Kota Pangkalpinang: Saya Akan Menjaga Keberagaman Ini

Dalam perjalanan pulang, keduanya berhenti sejenak di sekumpulan pohon lontar untuk berlindung dari sengatan terik matahari.

Tak sengaja, Fifino Dulu melihat daun lontar yang masih utuh dan sempurna yang dapat membantu melindungi kepala dari terik matahari. Kemudian, daun lontar itu diambil dan digunakan untuk melindungi kepala.

Namun karena dilihat tampilannya kurang baik, Tua Fifino mengeluarkan kura-kura dan pari lalu memberikan kepada Fifino Dulu untuk membuat pelindung kepala seperti kura-kura dan sayap pari.

Permintaan itu dituturkan berupa ha'ituadoonfofelifiinleo kea tana ma so'do don leohailida, artinya ambil daun lontar dan anyam seperti cangkang kura-kura dan seperti sayap ikan pari.

Selanjutnya, mereka mengambil topi itu dan menaruhnya sebagai pelindung kepala (ti'i) kepala (langga).

Fungsi Ti'i Langga

Umumnya, pria Rote menggunakan topi ini sebagai aksesoris pakaian tradisional. Adakalanya, topi digunakan saat acara tertentu, seperti menarikan tarian tradisional atau saat upacara pernikahan sebagai penerima tamu.

Kaum perempuan juga menggunakan ti'i langga saat acara tertentu, seperti acara tarian bersama laki-laki dan perempuan.

Baca juga: Mengenal Pulau Rote: Sejarah Nama, Suku, Kondisi Geografis, dan Wisata

Selain itu, ti'i langga juga digunakan sebagai hiasan dinding rumah.

Ti'i langga yang digunakan sebagai hiasan dinding memiliki makna berupa jumlah anak perempuan yang sudah menikah ditandai dengan topi yang tergantung di dinding.

Namun tidak selamanya bermakna seperti itu, karena setiap orang di Pulau Rote ingin memiliki topi ini.

Makna Lekukan Ti'i Langga

Ti'i langga memiliki filosofi untuk kehidupan masyarakat Rote Ndao yang diungkapkan pada setiap bagiannya.

Ciri khas ti'i langga adalah terdapat jambul dengan tinggi 40 sampai 60 cm.

Jambul itu terdiri dari sembilan tingkatan, setiap tingkatan terdapat dua lekukan.

Setiap lekukan jambul terdapat 18 lekukan yang melambangkan jumlah kerajaan atau nusak yang terdapat di Pulau Rote.

Sebanyak 18 lekukan jambul itu dibelah oleh satu garis lurus yang melambangkan keseimbangan.

Pada bagian badan ti'i langga terdapat garis lurus yang memiliki fungsi untuk memperkuat jambul, garis diikat sampai ke belakang yang melambangkan pemerataan.

Di bagian pinggir ti'i langga terdapat ujung daun yang tersusun rapi dan disatukan oleh tiga lingkaran.

Ujung-ujung daun tersebut menggambarkan masyarakat Rote yang disatukan oleh struktur pemerintahan yang kuat.

Baca juga: 5 Budaya Khas NTT, Ada Daging Asap Khas Rote

Kuatnya sistem pemerintahan ini ditandai dengan melingkarnya dua garis pada setiap lingkaran untuk mempererat ujung-ujung daun yang tersusun di pinggir ti'i langga.

Fungsi  lipatan bagian ke kiri ti'i langga adalah sebagai tempat persembunyian benda-benda berharga, seperti uang, tembakau, emas, dan lain-lain.

Ada juga bagian pet ti'i langga, bagian yang berfungsi sebagai penghormatan kepada orang yang ditemui dan tali pengikat yang berfungsi memperat ti'i langga saat dipasangkan di kepala. Bagian ini juga melambangkan kekuatan dan keberanian.

Setiap, ti'i langga dibuat untuk melambangkan ciri khas Rote yang berjiwa pemimpin.

Secara umum, ti'i langga memiliki makna keperkasaan dan kehormatan seorang laki-laki Rote.

Setiap orang yang mengenakan ti'i langga dapat menonjolkan kepemimpinannya yang dapat menyatukan, menjaga rahasia, menghormati, dan melindungi masyarakat Rote.

Sumber:

https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=1728

https://www.tribunnewswiki.com/2021/09/09/tii-langga

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com