MAGELANG, KOMPAS.com - Tiga orang pedagang makanan telah diperiksa oleh aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menyusul peristiwa dugaan keracunan massal yang dialami puluhan siswa MI Ma'arif Nepak, Desa Bulurejo.
Dari tiga orang itu, seorang adalah pedagang makanan olahan jagung (jasuke) dan pasangan suami istri penjual jajanan olahan mi (mi tumplek).
Kapolsek Mertoyudan, AKP Sujarwanto mengatakan, para pedagang kecil itu masih sebatas diperiksa atau belum sebagai saksi. Pemeriksaan ini sebagai langkah antisipasi jika memang ada upaya penyelidikan lebih lanjut.
Baca juga: Usai Jajan Mi, Puluhan Siswa MI di Magelang Muntah-muntah, Diduga Keracunan
"Mereka masih sebatas kita diperiksa saja, tidak ditahan, karena belum terbit laporan juga. Yang jualan di sana itu ada sekitar 8 orang, belum tentu (sumber keracunan) dari 3 orang ini," ungkap Sujarwanto di Mapolsek Mertoyudan Magelang, Jamis (22/9/2022).
Pihaknya tidak ingin gegabah mengambil tindakan sebelum ada hasil laboratarium terhadap sampel makanan keluar. Menurutnya, penanganan kasus ini perlu kehati-hatian agar para pedagang itu tidak kehilangan mata pencaharian.
"Sampel makanan sudah diuji laboratorium oleh Dinas Kesehatan dan tim dari Polres Magelang. Kami menunggu hasilnya. Jangan sampai nanti mereka kehilangan mata pencahariannya, karena ada yang sudah 23 tahun jualan olahan mi tersebut," terang Sujarwanto.
Sujarwanto menerangkan, pemeriksaan ini berawal ketika ada laporan bahwa ada puluhan siswa MI Ma'arif Nepak yang mendadak harus dibawa ke rumah sakit diduga karena keracunan jajanan. Mereka diketahui usai makan jajanan yang diberi di pedagang di luar kompleks sekolah.
"Ada laporan itu kami langsung mencari pedagang yang dicurigai menjual jajanan yang anak-anak makan. Kita kejar supaya tidak ada kejadian serupa," kata Sujarwanto.
Hasil keterangan dari pedagang mi itu, mereka baru menjual 35 porsi olahan mi di MI Ma'arif. Mereka baru dalam perjalanan ke arah Kecamatan Tempuran setelah dari MI tersebut, begitu juga dengan pedagang Jasuke.
Sujarwanto berujar telah mengimbau kepada pihak sekolah untuk mendata para pedagang yang biasa berjualan di luar kompleks sekolah. Ini untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang lagi.
Sementara itu, kondisi para siswa yang sebelumnya dirawat di rumah sakit, saat ini sudah membaik. Sebagian besar mereka sudah kembali bersekolah. Sedangkan 4 anak yang menjalani rawat inap di RSUD Tidar Kota Magelang juga sudah kembali ke rumah masing-masing.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 38 siwa MI Ma'arif Nepak, Desa Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, dilarikan ke rumah sakit lantaran muntah-muntah. Mereka diduga keracunan usai makan jajanan olah mi dan jagung yang dijual di luar kompleks sekolah, pada Rabu (21/9/2022).
Sebanyak 21 orang dirawat di RS Harapan Kota Magelang dan 17 orang di RSUD Tidar Kota Magelang. Empat anak harus menjalani observasi atau rawat inap karena mengalami gejala lebih berat. Namun informasi yang diterima Polsek Mertoyudan, seluruh siswa yang dirawat sudah membaik dan pulang ke rumah masing-masing.
Baca juga: 38 Siswa Keracunan Mi, Kemenag Magelang Minta Sekolah Koordinasi dengan Pedagang Jajanan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.