Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluhkan soal BBM, Warga Salatiga: Harga Dinaikkan tapi Antrean Jadi Panjang Terus

Kompas.com - 22/09/2022, 08:37 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Antrean panjang terus terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) usai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Kondisi ini pun dikeluhkan para konsumen.

Menurut Sampurno, warga Kota Salatiga, antrean panjang selalu terjadi di pompa pengisian sepeda motor.

Baca juga: Harga BBM Naik, Sosiolog Universitas Bengkulu: Desa Harus Kreatif Redam Dampak Kenaikan BBM

 

"Pasti terjadi antrean panjang di pompa sepeda motor. Bahkan antrean bisa sampe luar SPBU," jelasnya, Kamis (22/9/2022).

Keadaan ini menurutnya sangat merugikan konsumen.

"Bukan rugi dalam arti uang, kenaikan harga BBM pun tetap pasti dibeli. Tapi rugi waktu dan tenaga. Antrean sekarang paling tidak butuh waktu 20 menit sampai setengah jam," kata Sampurno.

"Antrean terjadi di pompa Pertalite. Kalau yang di Pertamax tidak ada. Ini jadi dilema, harga dinaikkan tapi malah antrean jadi panjang terus," kata Sampurno.

Dia pun mengaku mengubah kebiasaannya dalam membeli bahan bakar. Kalau dulu biasanya pagi atau sore hari sepulang bekerja, sekarang mulai membiasakan membeli BBM pada malam hari.

"Ya selepas pukul 21.00 WIB baru beli, itu biasanya sudah sepi dan antrean tidak ada," paparnya.

Keluhan serupa disampaikan warga Salatiga lainnya, Wahyu. Dia mengaku antrean di SPBU cukup membuang waktu. 

"Antre lama malah buang-buang waktu, sekarang ya pilihannya kalau tidak beli Pertamax ya beli di pom mini itu. Memang lebih mahal, tapi daripada antre lama," ungkapnya.

Terpisah, Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho mengatakan berdasarkan data Jateng & DIY dalam rentang 24 Agustus - 3 September 2022 dan 4 sampai 13 September 2022, konsumsi Pertalite turun 15 persen.

"Dan stok Pertalite di Fuel Terminal Jawa Tengah dan DIY dalam kondisi aman," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Regional
Kisah Kakak Beradik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Kisah Kakak Beradik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Regional
Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Regional
Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jamaah Haji Tertua di Belitung

Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jamaah Haji Tertua di Belitung

Regional
Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Regional
Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban se-Pulau Bangka

Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban se-Pulau Bangka

Regional
Gunung Ruang Erupsi Kembali, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Gunung Ruang Erupsi Kembali, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Regional
Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Regional
Jelang 'Turun', 65 Anggota DPRD Sumbar Gagas Perjalanan ke Luar Negeri

Jelang "Turun", 65 Anggota DPRD Sumbar Gagas Perjalanan ke Luar Negeri

Regional
Nobar Piala Asia U-23 di Balai Kota, DLH Solo Sebut Banyak Sampah Berserakan dan Tanaman Diinjak-injak

Nobar Piala Asia U-23 di Balai Kota, DLH Solo Sebut Banyak Sampah Berserakan dan Tanaman Diinjak-injak

Regional
Motor Nyangkut di Atap Rumah akibat Rem Blong, Dua Wisatawan Terselamatkan Jemuran Selimut

Motor Nyangkut di Atap Rumah akibat Rem Blong, Dua Wisatawan Terselamatkan Jemuran Selimut

Regional
Dituding Jadi Penyebab Banjir, Perumahan di Lampung Digeruduk Emak-emak

Dituding Jadi Penyebab Banjir, Perumahan di Lampung Digeruduk Emak-emak

Regional
Purwakarta Kejar Posisi sebagai Daerah Penghasil Ikan Air Tawar

Purwakarta Kejar Posisi sebagai Daerah Penghasil Ikan Air Tawar

Regional
DPRD Minta Pemkot Bandar Lampung Segera Realisasikan BLK

DPRD Minta Pemkot Bandar Lampung Segera Realisasikan BLK

Regional
Suami Istri di Gresik Mencuri Sambil Bawa Balita, Uangnya Digunakan Beli Minuman Keras

Suami Istri di Gresik Mencuri Sambil Bawa Balita, Uangnya Digunakan Beli Minuman Keras

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com