Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbeda dengan Tahun Lalu, Tak Ada Bus Gratis di Sirkuit Mandalika Saat WSBK 2022

Kompas.com - 20/09/2022, 17:32 WIB
Idham Khalid,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - World Superbike (WSBK) akan digelar di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat, untuk kedua kalinya pada November.

Berbeda dari perhelatan WSBK sebelumnya, kini penonton tak lagi mendapatkan bus gratis dari Bandara Internasional Lombok menuju Sirkuit Mandalika.

Baca juga: Jadwal WSBK Mandalika 2022: Menanti Aksi Toprak dkk

Komandan Lapangan WSBK 2022 Jamaludin mengatakan, shuttle bus yang biasa mengantar penonton dari bandara dan pelabuhan menuju parkiran timur atau barat Sirkuit Mandalika telah diserahkan kepada pihak ketiga.

"Tahun ini shuttle bus sudah diserahkan ke Organda (Organisasi Angkutan Daerah) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Jadi ITDC dan MGPA tidak menyiapkan itu akses layanan bus gratis untuk penonton," kata Jamaludin saat dikonfirmasi, Selasa (20/9/2022).

Jamaludin menyebut, jasa angkutan dari bandara dan pelabuhan menuju Sirkuit Mandalika diserahkan kepada pihak ketiga agar penyedia jasa angkutan daerah bisa mengambil peran dalam event internasional itu.

"Tarifnya akan menyesuaikan, masih kita bahas. Jadi dari pintu gate satu dan gate dua nanti sudah tidak gratis lagi. Penonton akan bayar setelah parkir di area barat dan timur," kata Jamal.

Ketua Organda NTB Junaidi Kasum mengungkapkan, sejumlah armada bus telah siap melayani penonton WSBK dan MotoGP.

Menurut Junaidi, penggunaan armada bus lokal daerah untuk jasa angkutan penonton WSBK 2022 ini mengakomodasi usaha jasa transportasi di NTB.


Meski begitu, Junaidi belum menerima undangan rapat membahas keterlibatan Organda NTB dalam event tersebut.

"Ini kabar baik bagi kami. Memang untuk shuttle bus saat WSBK nanti sampai saat ini kita belum diundang rapat," kata Junaidi.

 

Junaidi menyebut, ada banyak bus yang didatangkan pemerintah saat penyelenggaraan WSBK 2021 dan MotoGP 2022. Bus gratis itu sangat merugikan pengusaha bus lokal.

"Biarkan saja daerah itu bekerja mandiri. Karena kalau busnya dari kementerian bukan malah menguntungkan daerah, justru kementerian yang dapat. Kita di daerah tidak dapat," kata Junaidi.

Ia pun berharap bus bantuan dari Kementerian Perhubungan tak lagi dikirim ke NTB saat event internasional di Mandalika.

Baca juga: Putri Daerah NTB Berbaju Adat Sasambo Akan Jadi Umbrella Girl Saat WSBK

"Justru saat bantuan (Kemenhub) datang. Transportasi lokal mati. Maka penyelenggaraan WSBK kedua kali ini coba dievaluasi. Armada bus kita sangat cukup, kami minta serahkan urusan bus ini kepada kami lokal," tegas Junaidi.

Soal harga tarif dari area parkir barat dan timur akan disesuaikan dengan tarif normal sesuai jarak tempuh kedatangan para penonton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Regional
Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com