Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Wota Semarang, Hidup Bersemangat dan Energik meski Sering Terima Stigma Negatif

Kompas.com - 14/09/2022, 06:30 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Penggemar grup idol JKT48, atau sering disebut Wota, menyimpan banyak cerita menarik.

Di balik semangat yang energik, ternyata tidak sedikit dari mereka yang kerap mendapat kritik ataupun stigma negatif.

Perkumpulan Wota di Semarang contohnya. Puluhan anggota yang tergabung dalam Nekat48 Semarang ini sebagian besar datang dari kalangan pemuda kisaran usia remaja hingga dewasa.

Baca juga: Wota Tak Bisa Nge-chant dengan Rapsodi, Mengapa?

Pasalnya, perkumpulan Wota tersebut kerap dianggap terlalu berlebihan dalam mendukung seorang idol.

Tak hanya itu, permasalahan gender juga menjadi bahan utama stigmatisasi para Wota di Semarang.

Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu anggota Nekat48 Semarang, Edogawa. Menurut pemuda kelahiran Semarang itu, stigma negatif yang ditujukan kepada Wota bukanlah hal yang baru.

Bahkan, dirinya menyebut, Wota acap kali diremehkan kehadirannya oleh masyarakat.

"Sering dibilang, kok kebanyakan fansnya cowok? Padahal penyanyinya cewek semua," jelas Edogawa kepada Kompas.com, Selasa (13/9/2022).

Bukan lantas membenci, Edogawa justru memberi penjelasan kepada masyarakat yang memberi stigma negatif.

Baca juga: Bisnis Oleh-oleh Riskha Eks JKT48

Dirinya menyebut, stigma negatif perlu diluruskan agar dapat mengubah perspektif menjadi positif.

"Ya tidak apa-apa. Kadang saya jelasin, kenapa idola kita kayak gini. Karena banyak lagu-lagu JKT48 yang memotivasi dan semuanya mengajak ke positif," tutur Edogawa.

Edogawa menuturkan, hampir seluruh karya lagu JKT48 mengandung ajakan positif, seperti bersemangat dalam meraih mimpi, melanjutkan pendidikan, memaknai pertemanan, atau pun melakukan perjuangan.

Lagu-lagu tersebut di antaranya Fortune Cookies, Sonichi, Havvy Rotation, Apakah Kau Melihat Mentari Senja?, First Rabbit, dan masih banyak lagi.

"Lagunya punya makna yang mendalam. Enak didengerin, soalnya kita juga bisa milih lagu sesuai dengan hati kita karena banyak pilihannya," jelas dia.

Nekat48 Semarang memanglah tempat untuk mewadahi para Wota agar saling terhubung.

Baca juga: Joget Aitakatta Bareng JKT48, Iwan Fals Jadi Trending Topic di Twitter

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Sumbawa, Jokowi Ungkap Penyebab Turunnya Harga Jagung

Di Sumbawa, Jokowi Ungkap Penyebab Turunnya Harga Jagung

Regional
Pembangunan 'Sheet Pile' di Kawasan Rawan Rob Semarang Capai 70 Persen

Pembangunan "Sheet Pile" di Kawasan Rawan Rob Semarang Capai 70 Persen

Regional
Mengaku Cari Kalung Buat Seserahan, 2 Ibu Rumah Tangga Bobol Toko Emas

Mengaku Cari Kalung Buat Seserahan, 2 Ibu Rumah Tangga Bobol Toko Emas

Regional
Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Regional
'Niscala' Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

"Niscala" Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

Regional
Dilaporkan Warga, Tukang Nasi Goreng dan Ojol di Serang Ditangkap Edarkan Sabu

Dilaporkan Warga, Tukang Nasi Goreng dan Ojol di Serang Ditangkap Edarkan Sabu

Regional
Polres OKI Tangkap 3 Begal Sopir Truk di Mesuji

Polres OKI Tangkap 3 Begal Sopir Truk di Mesuji

Regional
Di Hadapan Peserta Upacara Hardiknas, Bupati Blora Sampaikan Pidato Mendikbud Ristek

Di Hadapan Peserta Upacara Hardiknas, Bupati Blora Sampaikan Pidato Mendikbud Ristek

Kilas Daerah
Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Regional
Kisah Kakak Adik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Kisah Kakak Adik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Regional
Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Regional
Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Belitung

Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Belitung

Regional
Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Regional
Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban Se-Pulau Bangka

Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban Se-Pulau Bangka

Regional
Gunung Ruang Kembali Alami Erupsi, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Gunung Ruang Kembali Alami Erupsi, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com