Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulitnya Ungkap Kasus Mayat Terbakar yang Diduga Pegawai Bapenda Semarang hingga Polri Turun Tangan

Kompas.com - 13/09/2022, 19:30 WIB

KOMPAS.com - Kepolisian Resor Kota Besar Semarang dan Kepolisian Daerah Jawa Tengah masih menyelidiki kasus pembakaran mayat yang diduga pegawai Bapenda Semarang bernama Iwan Boedi Prasetjo (51).

Pihak kepolisian mengakui tidak mudah mengungkap kejahatan tersebut. Bahkan untuk mengetahui identitas korban yang sebenarnya, Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri sampai turun tangan.

Turunnya Bareskrim Polri itu diakui Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar saat konferensi pers di Polrestabes Semarang.

"Kita dapat suport dari Bareskrim untuk melakukan upaya penyelidikan," tandas Irwan dilansir dari Kompas.com Regional, Selasa (13/9/2022).

Baca juga: Kasus Pembakaran Mayat Tanpa Kepala Diduga Pegawai Bapenda Semarang, Bareskrim Polri Turun Tangan

Hingga saat ini, kepolisian belum memastikan bahwa mayat yang dibakar itu adalah Iwan Boedi, pegawai Bapenda Semarang. Iwan sendiri diketahui menghilang sejak 24 Agustus 2022.

Dugaan bahwa mayat itu adalah Iwan terlihat dari barang bukti di tempat kejadian perkara berupa pelat nomor dan name tag milik Iwan.

Untuk memastikan mayat tersebut adalah Iwan, kepolisian akan melakukan tes DNA keluarga dan istri terduga korban.

Sedangkan bagaimana korban itu dianiaya, kepolisian masih menunggu hasil tes laboratorium forensik.

"Sudah tes DNA, namun hasil belum kita dapatkan," kata Iwan.

Kepolisian juga masih menyelidiki motif kematian korban yang diduga Iwan itu. Banyak kemungkinan motif pembunuhan itu, mulai dari masalah korupsi, asmara, keluarga hingga utang piutang.

"Ini semua kita dalami, siapa pun korbannya," kata Irwan.

Hingga saat ini, kepolisian juga masih mencari potongan tubuh lainnya milik korban. Sebab, saat ditemukan, mayat yang terbakar itu dalam keadaan tanpa kepala, tangan kanan dan kiri, lutut serta lutut kaki tangan.

"Mungkin terbawa binatang liar atau memang sengaja dihilangkan sejak awal," katanya.

Kepolisian Semarang optimistis bahwa kasus tersebut akan terungkap meski diakuinya tidak mudah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Polisi Tangkap 1 Mahasiswa Senior yang Aniaya Juniornya di Unismuh Makassar

Polisi Tangkap 1 Mahasiswa Senior yang Aniaya Juniornya di Unismuh Makassar

Regional
Anisa dan Adiknya yang Gizi Buruk Kini Jadi Warga Kota Tegal

Anisa dan Adiknya yang Gizi Buruk Kini Jadi Warga Kota Tegal

Regional
Tidak Layak, 45 Halte di Kota Bandung Diusulkan Dishub Dibongkar

Tidak Layak, 45 Halte di Kota Bandung Diusulkan Dishub Dibongkar

Regional
Gubernur NTB Terharu Pidato Jizun, Pemuda Lombok yang Raih Doktor di Amerika

Gubernur NTB Terharu Pidato Jizun, Pemuda Lombok yang Raih Doktor di Amerika

Regional
Banjir Kiriman Malaysia Semakin Intens Merendam Desa di Perbatasan RI, Solusinya Menunggu Pemerintah Pusat

Banjir Kiriman Malaysia Semakin Intens Merendam Desa di Perbatasan RI, Solusinya Menunggu Pemerintah Pusat

Regional
Polisi Diduga Perkosa Anak 16 Tahun di Parimo Sulteng Belum Jadi Tersangka, Ini Alasannya

Polisi Diduga Perkosa Anak 16 Tahun di Parimo Sulteng Belum Jadi Tersangka, Ini Alasannya

Regional
Hilang Kendali Saat Menyalip, Pikap Tabrak Minibus di Jalan Raya Cipanas-Puncak, 8 Luka-luka

Hilang Kendali Saat Menyalip, Pikap Tabrak Minibus di Jalan Raya Cipanas-Puncak, 8 Luka-luka

Regional
Kronologi Kecelakaan Angela Lee di Tol Salatiga, Ini Kata Kapolres

Kronologi Kecelakaan Angela Lee di Tol Salatiga, Ini Kata Kapolres

Regional
Hadiri Baksos Walubi di Candi Borobudur, Ganjar Ingatkan Soal Stunting sampai Ibu Hamil

Hadiri Baksos Walubi di Candi Borobudur, Ganjar Ingatkan Soal Stunting sampai Ibu Hamil

Regional
Dugaan Korupsi Pengadaan Kapal Operasional Pemkab Seram Bagian Barat, 8 Orang Jadi Tersangka

Dugaan Korupsi Pengadaan Kapal Operasional Pemkab Seram Bagian Barat, 8 Orang Jadi Tersangka

Regional
4 Bocah di Baubau Diserang Monyet Liar, Seorang Bocah Sampai Baku Pukul

4 Bocah di Baubau Diserang Monyet Liar, Seorang Bocah Sampai Baku Pukul

Regional
Mengapa Sawahlunto Dijuluki Kota Arang?

Mengapa Sawahlunto Dijuluki Kota Arang?

Regional
Kabel Listrik Diduga Tersambar Petir, Perjalanan KRL Rangkasbitung-Tanah Abang Terganggu

Kabel Listrik Diduga Tersambar Petir, Perjalanan KRL Rangkasbitung-Tanah Abang Terganggu

Regional
Polisi Bongkar Tempat Penyulingan Miras Tradisional di Kupang

Polisi Bongkar Tempat Penyulingan Miras Tradisional di Kupang

Regional
Jaga Masa Depan Anak Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Jangan Sebar Identitas di Medsos

Jaga Masa Depan Anak Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Jangan Sebar Identitas di Medsos

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com