Salin Artikel

Kisah Wota Semarang, Hidup Bersemangat dan Energik meski Sering Terima Stigma Negatif

Di balik semangat yang energik, ternyata tidak sedikit dari mereka yang kerap mendapat kritik ataupun stigma negatif.

Perkumpulan Wota di Semarang contohnya. Puluhan anggota yang tergabung dalam Nekat48 Semarang ini sebagian besar datang dari kalangan pemuda kisaran usia remaja hingga dewasa.

Pasalnya, perkumpulan Wota tersebut kerap dianggap terlalu berlebihan dalam mendukung seorang idol.

Tak hanya itu, permasalahan gender juga menjadi bahan utama stigmatisasi para Wota di Semarang.

Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu anggota Nekat48 Semarang, Edogawa. Menurut pemuda kelahiran Semarang itu, stigma negatif yang ditujukan kepada Wota bukanlah hal yang baru.

Bahkan, dirinya menyebut, Wota acap kali diremehkan kehadirannya oleh masyarakat.

"Sering dibilang, kok kebanyakan fansnya cowok? Padahal penyanyinya cewek semua," jelas Edogawa kepada Kompas.com, Selasa (13/9/2022).

Bukan lantas membenci, Edogawa justru memberi penjelasan kepada masyarakat yang memberi stigma negatif.

Dirinya menyebut, stigma negatif perlu diluruskan agar dapat mengubah perspektif menjadi positif.

"Ya tidak apa-apa. Kadang saya jelasin, kenapa idola kita kayak gini. Karena banyak lagu-lagu JKT48 yang memotivasi dan semuanya mengajak ke positif," tutur Edogawa.

Edogawa menuturkan, hampir seluruh karya lagu JKT48 mengandung ajakan positif, seperti bersemangat dalam meraih mimpi, melanjutkan pendidikan, memaknai pertemanan, atau pun melakukan perjuangan.

Lagu-lagu tersebut di antaranya Fortune Cookies, Sonichi, Havvy Rotation, Apakah Kau Melihat Mentari Senja?, First Rabbit, dan masih banyak lagi.

"Lagunya punya makna yang mendalam. Enak didengerin, soalnya kita juga bisa milih lagu sesuai dengan hati kita karena banyak pilihannya," jelas dia.

Nekat48 Semarang memanglah tempat untuk mewadahi para Wota agar saling terhubung.

Tidak sekadar berkumpul untuk bersenang-senang, mereka menganggap bahwa perkumpulan tersebut menjadi sarana menyalurkan energi.

"Apalagi kalau kita nonton konser bareng. Itu jadi sarana nyalurin energi. Kita ngasih semangat ke JKT48, kita pun juga dapat energi dari mereka, jadinya saling menyemangati," tutur Edogawa.

Hal senada juga disampaikan oleh anggota Nekat48 Semarang lainnya, Elang Nusantara. Elang menyampaikan, JKT48 memberi banyak dampak positif kepada dirinya.

"Lumayan berpengaruh ke kehidupan saya. Namanya kita kuliah, kadang ngerasa capek, tugas banyak, kalau sudah dengerin lagunya JKT48 jadi bisa semangat lagi," tutur mahasiswa semester 5 itu.

Sementara itu dirinya menuturkan, meski sering mendapat stigma negatif selama mengidolakan JKT48, Elang tetap berpegang teguh untuk mendukung idolanya.

"Karena dari dulu sampai sekarang masih memberi positive vibes ke diri saya, jadi tidak ada alasan untuk berpindah," pungkas dia.

https://regional.kompas.com/read/2022/09/14/063028878/kisah-wota-semarang-hidup-bersemangat-dan-energik-meski-sering-terima

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke