Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Masa Iya Cuma buat Beli Bensin Aja BLT-nya?"

Kompas.com - 11/09/2022, 22:04 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Bantuan langsung tunai (BLT) BBM mulai disalurkan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di berbagai daerah di Indonesia.

Meski mendapat BLT BBM, sejumlah warga mengaku nominal BLT tak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Pasalnya, harga kebutuhan pokok mulai melonjak terimbas dari naiknya harga BBM.

Salah satu yang mengeluhkannya adalah Lisna (35), warga Kelurahan Gedong Air, Bandar Lampung, Lampung.

"Ya kan gara-gara (harga) BBM naik, (harga barang) yang lain juga naik. Masa iya, cuma buat beli bensin aja BLT-nya?" ujarnya saat mengambil BLT BBM di Kantor Pos Gedong Air, Sabtu (10/9/2022).

Baca juga: Cerita Warga Penerima BLT BBM: Diambil Enggak Nutup, Enggak Diambil Sayang

Menurutnya, BLT sebesar Rp 300.000 pada tahap pertama ini kemungkinan hanya mampu bertahan satu pekan.

"Ya paling lama satu minggu uang Rp 300.000, buat ongkos anak, keperluan dapur. Diambil enggak nutup, tapi enggak diambil juga sayang," ucapnya.

Dia pun berharap agar pemerintah lebih peduli kepada rakyat kecil yang terdampak kenaikan harga BBM.

"Ya yang naik memang BBM, tapi yang lain kan juga ikutan naik, yang susah ya kita juga," ungkapnya.

Baca juga: Pak Jokowi, BLT BBM dan BLT Sembako Tak Cukup Buat Kami

Umi Sadiah (45) juga mengeluhkan hal serupa. Dia menilai, nominal tersebut hanya cukup untuk membeli BBM.

"Ya mana nutup, Mas, Rp 150.000 per bulan mah, itu mah itungannya ganti beli bensin (Pertalite) buat 15 hari doang," tuturnya di Bandar Lampung.

Idris, warga Kota Parepare, Sulawesi Selatan, mengatakan, membubungnya harga kebutuhan pokok seiring kenaikan harga BBM, membuat BLT BBM dan BLT sembako yang ia terima akan langsung habis.

"Hari ini saya menerima BLT sembako Rp 200.000 bulan September, sementara BLT BBM Rp 300.000 bulan September dan Oktober. Rp 500.000 tiga kali ke pasar sudah habis," tuturnya di Kantor Pos Kota Parepare, Jumat (9/9/2022).

Ia mengaku bantuan sebesar Rp 500.000 yang ia terima tidak cukup untuk seminggu.

"Pak Jokowi, bantuan BLT Rp 500.000 yang cair percuma jika kebutuhan pokok terus meningkat," jelasnya.

Baca juga: Perjuangan Ayu Setyorini untuk Dapatkan BLT BBM, Antre Berjam-jam Sambil Gendong Bayinya

Agar harga kebutuhan pokok tak melambung tinggi, Idris berharap supaya pemerintah kembali menjadikan harga BBM seperti semula.

Sementara itu, Titin Indrawati (45), Warga Plaosan, Kelurahan Purworejo, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, memandang bahwa keputusan pemerintah menaikkan harga BBM kurang tepat lantaran saat ini masyarakat sedang bangkit dari pandemi Covid-19.

"Belanjaan udah pada mulai naik, kita kan jadi susah (mengatur keuangan) kan, Mas," terangnya di Kantor Pos Purworejo, Jumat.

Sebagai informasi, penerima manfaat BLT BBM akan mendapat uang Rp 600.000. BLT BBM akan disalurkan dalam dua tahap.

Baca juga: Rismayanti Kecewa, Namanya Tercantum Penerima Bansos di Link Kemensos tetapi Tak Dapat BLT BBM

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya; Kontributor Pinrang, Suddin Syamsuddin; Kontributor Purworejo, Bayu Apriliano | Editor: Ardi Priyatno Utomo, Dita Angga Rusiana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com