Tak hanya membantai, namun tak sedikit rakyat yang dikirim ke Pulau Jawa sebagai budak.
Untuk mengenang sejarah tersebut, dibangunlah Monumen Parigi Rante.
Sebagai bentuk peninggalan masa penjajahan, Banda Neira memiliki benteng yang pernah dibangun oleh penjajah.
Terdapat benteng pertahanan Portugis bernama Benteng Belgica yang digunakan untuk memantau kedatangan musuh
Setelah kedatangan VOC, didirikan pula benteng-benteng yang lain seperti Benteng Revengie, Benteng Hollandia, dan Benteng Concordia.
Perang antara Belanda dan Inggris baru berakhir dengan ditandatanganinya Traktat Breda pada 31 Juli 1667.
Dalam salah satu isi traktat menyebut bahwa Inggris harus pergi dari Pulau Run, Kepulauan Banda, karana pulau ini akan jatuh ke tangan Belanda.
Sebagai gantinya, Inggris akan mendapat Nieuw Amsterdam di Amerika Utara.
Nieuw Amsterdam saat ini menjadi Manhattan, kota bisnis terbesar di dunia.
Sedangkan Pulau Run saat ini menjadi pulau yang berkembang sangat pelan seiring dengan redupnya eksistensi pala di dunia.
Belanda pernah mengirim Bung Hatta ke pengasingan di Banda Neira pada 11 Februari 1936.
Sebelumnya Bung Hatta diasingkan oleh pihak kolonial Belanda di Boven Digoel, Papua pada tahun 1935 selama setahun.
Tak hanya Bung Hatta, namun Sutan Syahrir dan Dr. Cipto Mangunkusumo juga pernah diasingkan di Banda Neira.
Keindahan Banda Neira tidak hanya diabadikan di berbagai cerita, namun juga di uang rupiah.
Pada uang kertas pecahan Rp 1.000 emisi 2016 terdapat gambar dari Banda Neira.
gambar tersebut terletak di bagian belakang, bersama dengan gambar Tari Tifa dan Bunga anggrek Larat yang juga menjadi identitas dari wilayah Maluku.
Sumber:
travel.tribunnews.com
bobo.grid.id
kompas.com
bi.go.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.