Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Anak di Bima Ditangkap Usai Panah Warga, Polisi: Motifnya karena Gengsi Geng

Kompas.com - 01/09/2022, 09:29 WIB
Junaidin,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Dalam kurun Januari-Agustus 2022, Tim Puma Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bima Kota telah mengungkap 12 kasus pemanahan misterius di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dari 12 kasus itu, polisi menangkap 11 anak di bawah umur yang diduga menjadi pelaku pemanahan. Bahkan, salah satunya berinisial SR (17), telah dijatuhi vonis penjara 1 tahun empat bulan.

Baca juga: Video Aksinya Tersebar di Medsos, Tiga Pelajar Pembuat Busur Panah di Bima Ditangkap

SR adalah pelaku pemanahan di dua tempat kejadian perkara (TKP), yaitu simpang empat Bolly dan pinggir Jalan Lingkungan Bedi, Kelurahan Manggemaci.

"SR sekarang ditahan di rutan anak di Mataram," kata Kapolres Bima Kota, AKBP Rohadi dalam keterangannya, Kamis (1/9/2022).

Pramulya Sadewa Amaq Sinta, warga NTB yang melawan dan menewaskan dua pembegal, akhirnya bebas.

Menurutnya, aksi pemanahan di Bima bukan kenakalan remaja, tetapi masuk tindak pidana kejahatan yang mengancam keselamatan jiwa.

Rohadi meyakinkan, 11 pelaku yang tertangkap akan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

"Karena pelaku ini masih di bawah umur yang pasti kita gunakan undang-undang perlindungan anak. Kita rujukannya ke peradilan anak, tapi untuk pasalnya kita terapkan sesuai fakta yang kita temukan, kalau ditemukan sajam kita pakai undang-undang darurat," jelasnya.

Dari 12 kasus yang terungkap, lanjut dia, hanya dua kasus yang belum tahap II atau pelimpahan tersangka dan barang bukti ke kejaksaan.

Sementara disinggung motif para pelaku melancarkan aksinya, Rohadi mengatakan, mereka melakukan aksi itu karena gengsi kelompok atau geng masing-masing.

Biasanya, anggota geng yang berjumlah delapan hingga 10 orang ini saling menantang di media sosial Facebook.

Setelah itu, pada waktu tertentu seperti saat libur sekolah mereka keluar untuk mengeksekusi anggota geng lain.

Baca juga: 3 Pelaku Pemanahan Anggota Polri di Bima Ditangkap, Busur dan Anak Panah Turut Disita

Menurutnya, di Bima ada lebih dari 10 geng remaja yang kerap kali terlibat aksi pemanahan, tiga di antaranya yakni Geng Kalilawar, Kompa, dan Asasin.

"Sebetulnya tidak ada masalah yang fatal, hanya gengsi gengnya saja, ketemu langsung lakukan aksi pemanahan. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan, makanya kami imbau satuan pendidikan dan tokoh masyarakat juga ikut aktif membantu melakukan upaya-upaya pencegahan," kata Rohadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com