Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Isu Harga Pertalite dan Solar Naik, SPBU di Serang Diserbu Pengendara

Kompas.com - 01/09/2022, 06:44 WIB
Rasyid Ridho,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Antrean panjang kendaraan terjadi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Serang, Banten.

Antrean itu terjadi karena adanya kabar akan ada penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada 1 September 2022 pukul 00.00 WIB.

Berdasarkan pantuan Kompas.com di SPBU Jalan Yusuf Martadilaga, Kota Serang pasa Rabu (31/8/2022) pukul 22.00 WIB, kendaraan baik roda dua maupun roda empat mengantre panjang hingga hampir keluar area SPBU.

Baca juga: Tersiar Kabar BBM Naik 1 September, Pengendara Berbondong-bondong Antre di SPBU Karawang

Meski pengelola SPBU sudah membuka dua jalur antrean khusus roda dua di dispenser BBM jenis Pertalite.

Namun, antrean panjanh tetap saja terjadi mencapai 30 meter.

Tak hanya antrian di jalur roda dua saja, di jalur kendaraan roda empat pun terjadi antrean panjang hingga ke jalan raya.

Sejumlah kendaraan yang melihat antrean panjang di SPBU tersebut lebih memilih mencari SPBU lainnya yang lebih sepi.

Baca juga: Panik Harga BBM Akan Naik, Pengendara Antre Panjang di SPBU Lumajang

Kompas.com pun kemudian memantau aktivitas pengisian BBM ke SPBU di Jalan Mayor Safei, Kepandean, Kota Serang.

Ternyata, antrean lebih panjang terjadi di SPBU nomor 34.421.15.

Antrean kendaraan di jalur khsusu roda dua maupun roda empat pun mengular hingga ke jalan.

 

Salah satu pengendara Irsyad (27) mengaku rela mengantre panjang karena mendapatkan kabar harga pertalite pada 1 September 2022 akan naik.

"Dapat kabar mau naik besok. Jadi rela deh antre panjang engga masalah, yang penting motor sudah ke isi full tank pertalite," ujar Irsyad.

Ia menyebut SPBU di Jalan Ayip Usman stok BBM jenis pertalite sudah kosong.

Baca juga: Jelang Kenaikan Harga BBM, Seluruh SPBU di Kabupaten Bogor Bakal Dijaga Polisi

Akibatnya, dia mencari SPBU yang memiliki stok banyak.

"Di SPBU Kebaharan dukuh (jalan Ayip Usman) pertalite sudah habis, disini (Jalan Mayor Safei) ternyata masih ada walaupun antreannya panjang," kata Irsyad.

Pengendara lainnya, Tata (43) mengaku harus berjuang untuk mendapatkan BBM jenis pertalite di SPBU malam ini. Sebab, seluruh SPBU di Kota Serang antrean kendaraan panjang semuanya.

"Kalau engga antre yah bensin motor sudah habis. Besok pagi berangkat kerja gimana?. Ini gara-gara isu besok mau naik jadi antre panjang malam-malam," kata dia.

Baca juga: Pengendara Motor di Banyumas Kabur Usai Isi Bensin Rp 100.000 di SPBU, Polisi Kesulitan Lacak Identitas

Dijaga polisi

Sementara itu, Polres Serang Kota mengantisipasi terjadinya keributan akibat antrean panjang di 27 SPBU di wilayahnya.

Antisipasi dilakukan dengan melakukan patroli dan menempatkan sejumlah personil di SPBU.

"Ada 27 titik yang kita jaga, setiap SPBU ditempatkan 3 sampai 5 personil yang berjaga. Penjagaan ada yang menggunakan seragam ada juga yang tidak," kata Kapolresta Serang Kota, Kombes Pol Nugroho Arianto melalui keterangan tertulisnya.

 

Menurut Nuhroho, antrian kendaraan yang akan mengisi BBM bisa saja mengular hingga ke jalan raya sehingga terjadi kemacetan panjang.

"Kita antisipasi juga antrian panjang, kalau sampai ke jalan raya itu kan bisa terjadi kemacetan kan," kata dia.

Baca juga: Pengendara Motor di Banyumas Kabur Usai Isi Bensin Rp 100.000 di SPBU, Polisi Kesulitan Lacak Identitas

Selain itu, pohaknya juga mengantisipasi adanya oknum yang akan menimbun BBM jelang penyesuaian harga BBM oleh pemerintah.

"Kita antisipasi berbagai hal ya, termasuk antisipasi penyelewengan BBM tersebut," ujar Nugroho.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Polisi Dikerahkan Amankan Krui World Surf 2024

Ratusan Polisi Dikerahkan Amankan Krui World Surf 2024

Regional
Eks Ketua DPRD Kota Semarang Jadi yang Pertama Ambil Formulir Pilkada di PDI-P

Eks Ketua DPRD Kota Semarang Jadi yang Pertama Ambil Formulir Pilkada di PDI-P

Regional
Oknum Petugas Bea Cukai Ketapang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Ekor Burung Dilindungi

Oknum Petugas Bea Cukai Ketapang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Ekor Burung Dilindungi

Regional
Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Regional
Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Regional
Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Regional
Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Regional
Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Regional
Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Regional
Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Regional
Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Regional
KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

Regional
500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

Regional
Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com