LAMPUNG, KOMPAS.com - Ratusan pengendara sepeda motor dan mobil mengantre hingga ratusan meter untuk mengisi bahan bakar jenis Pertalite.
Rata-rata pengendara nekat mengantre lantaran khawatir harga bahan bakar naik per 1 September 2022.
Pantauan Kompas.com di SPBU yang berada di Jalan Teuku Cik Ditiro, Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung pada Rabu (31/8/2022) hingga pukul 21.30 WIB, antrean kendaraan masih mengular.
Baca juga: Demo Tolak Harga BBM Naik di Bengkulu Ricuh, 2 Mahasiswa Terluka
Antreannya bahkan mencapai sekitar 200 meter dari lokasi SPBU. Terpantau juga antrean dijaga anggota Bhabinkamtibmas setempat untuk mengatur arus lalulintas.
Sebagian besar kendaraan mengantre Pertalite, baik itu sepeda motor maupun mobil.
Antrean serupa terjadi di SPBU Jalan Sultan Agung, Kecamatan Way Halim.
Meski pihak SPBU sudah membuka empat jalur untuk masing-masing pompa sepeda motor dan mobil, antrean kendaraan masih mengular.
Delfi Setiawan (38) warga Kecamatan Kemiling mengaku mengantre hingga 40 menit untuk mengisi penuh tanki sepeda motornya di SPBU Teuku Cik Ditiro.
"Tadi juga sempat mau isi (bensin) di SPBU yang di Sukadanaham, tapi antreannya lebih panjang dari yang di sini," kata Delfi.
Baca juga: Penimbun BBM di Nganjuk Ditangkap, Simpan Ribuan Liter Pertalite dan Pertamax Oplosan
Dia sengaja mengisi penuh tanki bensinnya karena mendengar kabar akan ada kenaikan harga Pertalite per 1 September.
"Katanya mau naik jadi Rp 10.000 ya? Lumayan juga nambahnya, jadi ya isi penuh dulu malam ini," kata Delfi.
Hal senada diungkapkan Mujiono (30) warga Kecamatan Kemiling yang mengisi penuh tanki mobilnya.
Sopir taksi daring ini mengatakan, antrean sudah terlihat di beberapa SPBU sejak sore hari.
"Saya baru sempat ngisi, tadi lagi nganter penumpang ke bandara, tapi memang udah ramai yang antre dari sore tadi," kata Mujiono.
Mujiono mengaku hendak mengisi tanki mobilnya dengan Pertalite sebelum harga naik per 1 September besok.
"Iya pertalite aja, Mas. Nggak nutup operasional kalau saya isi pertamax, ini aja Pertalite mau naik kan?" kata Mujiono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.