BENGKULU, KOMPAS.com-Sudah 24 jam sudah ratusan korban banjir di Kelurahan Sukamerindu, Kota Bengkulu bertahan di luar rumah menunggu air surut.
Meski berada di pusat Kota Bengkulu, nasib pengungsi ini terbilang memilukan.
Tempat mereka tinggal untuk sementara tidak tersedia air minum, makanan, bahkan tiada lokasi mandi cuci kakus (MCK).
"Selama mengungsi kami baru dapat jatah makan dari dapur umum pagi tadi. Dijatahi satu rumah dapat dua bungkus padahal banyak warga yang satu rumah isinya lima jiwa. Selebihnya tidak ada bantuan dari pemerintah," kata seorang pengungsi warga RT 9 Kelurahan Sukamerindu, Ratna, saat ditemui Rabu (31/8/2022).
Baca juga: Banjir Bengkulu, 5 Kabupaten Terendam dan 1.668 KK Terdampak
Hingga saat ini air belum surut, puluhan rumah masih terendam dengan ketinggian hingga 2 meter.
Warga bertahan hidup dengan donasi masyarakat yang tidak terdampak banjir.
"Kalau bantuan pemerintah seperti air minum, air mandi, makanan, tempat pengungsian tidak ada. Kami tidur, mandi menumpang di rumah saudara atau warga yang tidak terkena banjir," tambah Dayang pengungsi lainnya.
Selain tidak memiliki fasilitas penanganan pengungsian seperti MCK mobile, pantauan di lapangan tidak ditemukan tenda tempat pengungsi tidur.
"Tidak ada penanganan pengungsian makan cari sendiri, kalau haus cari air minum sendiri, tidur juga kami cari tempat sendiri. Fasilitas kebencanaan dari pemerintah tidak ada," tambah Dayang.
Baca juga: Semalaman Terjebak Banjir di Perkebunan Sawit Bengkulu Tengah, 55 Warga Akhirnya Dievakuasi
Senada dengan Dayang, Fatmawati pengungsi di RT 8 Kelurahan Sukamerindu juga mengeluhkan hal yang sama.
Dia selama mengungsi hanya hidup dari donasi warga yang peduli.
"Dapat bantuan dari warga yang lewat di jalan. Kalau dari pemerintah tidak ada," jelas Fatmawati.
"Makan untuk dewasa baru dapat sekali yakni pagi tadi selama banjir. Satu rumah dijatah dua bungkus. Cukup tidak cukup maka kita makan. Selanjutnya makanan khusus untuk bayi tidak juga ada bantuan dari pemerintah padahal banyak anak bayi dan balita," sebut Dayang.
Baca juga: Semalaman Terjebak Banjir di Perkebunan Sawit Bengkulu Tengah, 55 Warga Akhirnya Dievakuasi
Dapur umum Dinas Sosial Kota Bengkulu saat dikonfirmasi mengenai keluhan warga belum bersedia berkomentar dehgan alasan bukan kewenangannya.
"Kalau makan kita bagi datanya kita ada. Namun kami tidak bisa memberikan keterangan lebih jauh bukan kewenangan kami," jelas petugas dapur umum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.