Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Kapal Tangkap Cumi Masuki Zona Nelayan Tradisional Lingga, Kapal Patroli Hiu Macan Diterjunkan

Kompas.com - 31/08/2022, 12:11 WIB
Elhadif Putra,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

TANJUNGPINANG, KOMPAS.com - Nelayan tradisional resah akan keberadaan kapal penangkap cumi di perairan Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Kapal-kapal tangkap cumi tersebut berasal dari luar Kepri dan menggunakan kapal berukuran besar, yakni di atas 30 GT hingga 100 GT. Jumlahnya pun mencapai sekitar 100 kapal.

Mereka kedapatan oleh nelayan lokal melakukan penangkapan di zona tangkap di bawah jarak 12 mill.

Kondisi itu membuat nelayan tradisional Kabupaten Lingga terganggu.

Baca juga: Ribuan Nelayan di Cilacap Tak Bisa Melaut akibat Cuaca Buruk

Untuk diketahui, wilayah penangkapan 0 sampai 12 mil merupakan zona tangkap untuk nelayan lokal dengan kapal berukuran di bawah 30 GT. Sedangkan wilayah penangkapan di atas 12 mil, untuk penangkapan industri dengan kapal besar.

"Masyarakat Kabupaten Lingga yang hanya sebagai nelayan tradisional terganggu dengan aktivitas-aktivitas kapal tersebut," ungkap Wakil Bupati Lingga, yang juga Ketua Bidang Kelautan Perikanan DPP KNPI, Neko Wesha Pawelloy, dalam kegiatan dialog antara nelayan Tanjungpinang dan KNPI di Kota Tanjungpinang, Selasa (30/4/2022).

Neko mengatakan, selain melanggar batas zona tangkap, para nelayan Lingga juga merasa terganggu akan lampu-lampu kapal tangkap cumi yang sangat terang.

Atas adanya pengaduan nelayan tradisional tersebut, Neko mendatangi Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan RI di Jakarta.

Hasilnya Dirjen PSDKP mengirimkan Kapal Patroli Hiu Macan 05 untuk melakukan pengawasan di laut Lingga.

"Kami ikut di kapal Hiu Macan untuk melihat dan memantau. Jika ada regulasi di luar aturan maka tindak. Ada hari itu, sekitar 70 kapal yang menjauh ketika melihat Hiu Macan 05. Itu hari Minggu kemarin," sebut Neko.

Saat berpatroli, Kapal Hiu Macan sempat menyandar ke salah satu kapal tangkap cumi.

Kepada pihak kapal tersebut, petugas memberikan peringatan untuk bisa mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

"Waktu itu kami lakukan patroli siang hari dan hanya memberikan peringatan saja. Agar bisa menjaga regulasi dari pemerintah. Kami menyampaikan nelayan yang ada di Kepri bukan untuk mencari kaya dan bapak (nahkoda kapal tangkap cumi) juga cari rezeki," papar Neko.

Baca juga: Setelah Dicek, Benda yang Ditemukan Tim SAR Bukan Bagian Kapal Sida Rahayu 3 yang Terbalik

Untuk selanjutnya, Neko menegaskan akan ada penindakan yang dilakukan oleh pihaknya jika menemukan adanya pelanggaran terkait tangkap ikan di perairan Lingga. Pelanggar akan diserahkan ke PSDKP untuk ditindak.

"Jika dalam operasi berikutnya ada kapal di bawah 12 mil, jangankan 100 kapal dan 1000 kapal, akan ditangkap semua. Saya pasang badan. Karena hari ini kita inginkan nelayan Kepri betul-betul mendapatkan rezekinya sendiri," ujar Neko.

"Kapal yang kedapatan akan dibawa ke PSDKP," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com